Polisi Sebut Keluarga Berhak Tolak Jenazah Pelaku Bom Gereja

CTR | CNN Indonesia
Senin, 14 Mei 2018 21:22 WIB
Polisi tak mempermasalahkan jika ada keluarga dari pelaku pengeboman menolak jenazah pelaku.
Polisi tak mempermasalahkan jika ada keluarga dari pelaku pengeboman menolak jenazah pelaku. (Foto: ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)
Jakarta, CNN Indonesia -- Polisi tak mempermasalahkan jika ada keluarga dari pelaku yang diduga melakukan pengeboman menolak jenazah mereka. Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Setyo Wasisto mengatakan keluarga berhak menolak jenazah pelaku pengeboman.

"Ya enggak bisa dipaksakan kalau menolak hak dia (keluarga)," kata Setyo di Mabes Polri Jakarta, Senin (14/5) malam.

Setyo menerangkan jenazah akan dimakamkan di tempat pemakaman yang sudah disediakan pemerintah. Ia menegaskan ada prosedur khusus untuk pemakaman orang tak dikenal dan bakal dimakamkan oleh pemerintah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau di Jakarta ada di Pondok Ranggon. Pemakaman untuk orang tak dikenal dan ditolak jasadnya ada lokasi untuk dimakamkan," tegas dia.


Pelaku bom di tiga gereja di Surabaya diketahui adalah satu keluarga. Mereka adalah Dita Supriyanto, Puji Kuswati dan ke empat anaknya yang masih di bawah umur.

Dita menyerang Gereja Pantekosta Pusat Surabaya di Jalan Arjuno. Ia naik mobil Avanza dan menabrak ke arah gereja hingga terjadi ledakan.

Puji Kuswati dan dua anaknya meledakkan bom di Gereja Kristen Indonesia (GKI) Jalan Diponegoro Surabaya. Ia datang ke gereja jalan kaki bersama dua anak perempuannya.

Gereja Santa Maria Tak Bercela Jalan Ngagel Madya, bom bunuh diri dilakukan oleh dua anak laki- laki Dita. Polisi mengaku belum mendapat kabar lebih lanjut terkait pemakaman keluarga pengebom ini. (asa)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER