Jakarta, CNN Indonesia -- Warga
Ahmadiyah di Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat yang jadi korban penyerangan di Dusun Grepek Tanak Eat, Desa Greneng akan direlokasi. Keputusan ini diambil setelah pemerintah daerah berembug dengan kepolisian.
Kapolres Lombok Timur Ajun Komisaris Besar Eka Fathur Rahman mengatakan keputusan ini diambil karena kericuhan ini bukan pertama kali terjadi.
"Setiap bulan pasti ada, maka kami mencari tempat tinggal yang khusus untuk mereka. Jadi nanti akan dipisahkan jemaah Ahmadiyah itu, supaya kejadian seperti ini tidak terjadi lagi," ujar Eka kepada CNNIndonesia.com, Minggu (20/5).
Ia mengaku sampai saat ini pemerintah daerah masih mencari tempat yang tepat untuk merelokasi para jemaah Ahmadiyah. Ia mengklaim proses relokasi ini akan dilaksanakan secepatnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penyerangan terhadap jemaah Ahmadiyah terjadi sejak kemarin pada tujuh kepala keluarga yang berjumlah 24 orang warga. Kemarin siang, enam rumah dan satu unit sepeda motor dirusak massa. Aksi perusakan berlanjut malam harinya di mana satu unit rumah rusak.
Satu unit rumah kembali dirusak massa pada Minggu (20/5) pagi. Total ada delapan rumah yang dirusak massa.
Pejabat sementara Bupati Lombok Timur Ahsanul Halik mengatakan, keributan ini dipicu perkelahian anak-anak yang mengaji di tempat warga Ahmadiyah. Tanpa ada komando, kata Ahsanul, massa kemudian merusak rumah jemaah Ahmadiyah pada Sabtu (19/5).
(sur)