AJI Jakarta Sebut Kini Aksi Persekusi Incar Narasumber Media

CTR | CNN Indonesia
Selasa, 22 Mei 2018 21:00 WIB
Ketua AJI menyatakan narasumber kini menjadi korban intimidasi dan persekusi, termasuk lewat media sosial, karena mengkritik pemerintah atau keadaan sosial.
Aliansi Jurnalis Independen Jakarta menyatakan akan memperjuangkan supaya persekusi itu tidak membuat masyarakat khawatir menyuarakan pendapat. (CNN Indonesia/Ciputri Hutabarat)
Jakarta, CNN Indonesia -- Reformasi mengamanatkan supaya pemerintah menjamin hak kebebasan berpendapat, yang di masa Orde Baru adalah hal yang tabu. Namun, di saat akses informasi terbuka luas, kini ancaman persekusi terhadap sejumlah orang oleh kelompok tertentu dianggap sebagai bentuk intimidasi gaya baru.

"Kalau kita mengenal bredel media massa pada zaman dulu, sekarang narasumbernya yang dibredel," kata Ketua Aliansi Jurnalis Independen Jakarta di Kantor LBH Pers Jakarta, Selasa (22/5).


Asnil mengatakan saat ini yang dibungkam bukanlah media massa sebagai pembawa kabar, melainkan narasumber dengan cara diintimidasi atau bahkan diburu (persekusi) supaya tidak berbicara. Dia mengatakan itu adalah tekanan 'gaya baru' yang dilakukan kelompok tertentu buat menghambat keterbukaan informasi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Narasumber sekarang dipaksa tidak berbicara oleh siapa saja. Bisa dipaksa perseorangan atau institusi tertentu. Jangankan di media mainstream, di media sosial saja dipersekusi. Inilah kami menyebutnya bredel gaya baru," ujar dia.

Dia berharap agar hal ini bisa diperhatikan dengan baik sebagai amanat dari reformasi. AJI Jakarta, kata dia, akan menjadikan isu itu buat diperjuangkan tahun ini.

(ayp/kid)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER