Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua MPR Zulkifli Hasan meyakini banyak tokoh yang dapat menggantikan posisi Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila Yudi Latif yang mengundurkan diri.
"Banyak kan (sosok penggantinya) tidak kurang kita," kata Zulkifli usai buka puasa bersama di rumah dinasnya, Jakarta, Jumat (8/6).
Meski demikian, Zulkifli engga menyebut sosok yang pantas menggantikan Yudi. Menurutnya hal itu merupakan kewenangan Presiden Joko Widodo.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketua Umum PAN itu menghormati keputusan Yudi mundur dari BPIP. Namun, Zulkifli menilai BPIP perlu ada evaluasi.
Sebab, kata Zulkifli, BPIP yang dulu diusulkan bukan untuk berkeliling berceramah dan mensosialisasikan Pancasila, melainkan untuk menjadi pelatih dari para penyuluh.
"Kedua mengkaji agar birokrat semuanya itu membuat kebijakan apapun kebijakan itu harus bedasarkan Pancasila dan UUD," katanya.
Sehingga, para birokrat mengerti bahwa kebijakan yang dikeluarkan tidak boleh bertentangan dengan Pancasila dan UUD1945.
"Tapi dalam pelaksanaannya saya tak paham ya. Kok ceramah keliling itu kritik masukan saya," ujarnya.
Di sisi lain, Wakil Ketua MPR Ahmad Muzani mengatakan apa yang dilakukan Yudi merupakan tindakan sportif dan tradisi baru pejabat dalam merespons polemik di publik.
"Apa yang dilakukan oleh Yudi adalah bagian dari pertanggungjawaban kepada publik atas apa yang selama ini menjadi perbincangan," kata Muzani di kompleks parlemen.
Menurutnya, evaluasi BPIP ke depan adalah pembagian wilayah kerja dengan MPR. Kedua lembaga juga berkaitan dengan mensosialisasikan Pancasila.
"Saya kira ini kan salah satu keluhannya adalah, ini kan ideologi negara tidak ada lembaga yang mengurusinya dan BPIP sebenarnya yang mengurusi yang bertanggung jawab membina," ujarnya.
Sebelumnya, pernyataan mundur Yudi Latif diungkapkan melalui akun Facebook, Jumat (8/6).
"Saya mohon pamit. 'Segala yang lenyap adalah kebutuhan bagi yang lain, (itu sebabnya kita bergiliran lahir dan mati). Seperti gelembung-gelembung di laut berasal, mereka muncul, kemudian pecah, dan kepada laut mereka kembali' (Alexander Pope, An Essay on Man)," tulis Yudi dalam akun Facebook Yudi Latif Dua.
(age)