Jakarta, CNN Indonesia --
Rahmat, calon pemudik, duduk di salah satu bangku tunggu penumpang kereta api
Stasiun Gambir, Jakarta Pusat, Sabtu (9/6), sambil memangku anaknya yang masih balita. Sementara, sang istri duduk di sebelahnya.
Tahun ini, Rahmat mengaku merayakan lebaran di Cirebon. Ia akan berkumpul bersama keluarga di kampung halaman istrinya.
"Jadi, tiap tahun kami gantian. Tahun ini ke Cirebon, tapi tahun depan ke Jawa Tengah," kata Rahmat kepada
CNNIndonesia.com saat menunggu kereta yang akan membawanya hari ini, di Stasiun Gambir, Jakarta, Sabtu (9/6).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sama seperti kebanyakan para pemudik, Rahmat melanjutkan, momen lebaran memang harus dirayakan bersama keluarga besar. Sebab di saat itulah dirinya bisa kembali mempererat tali silaturahmi yang mungkin sempat renggang.
Rahmat menuturkan tidak mudah untuk merayakan Idul Fitri bersama keluarga di kampung, sebab perlu kesabaran dalam proses mencari tiket kereta.
Ia menuturkan sejak beberapa bulan lalu, selalu memantau berita mengenai penjualan tiket kereta api untuk mudik lebaran 2018. Hingga suatu hari, ia melanjutkan, beberapa media mengabarkan PT Kereta Api Indonesia (KAI) membuka penjualan tiket untuk lebaran mulai 7 Maret.
Pada tanggal 7 Maret dini hari, ia bersiap di depan komputer untuk melakukan pemesanan tiket lewat jalur daring. Namun apa boleh buat, tiket kereta api hanya jadi angan-angan, karena situs PT KAI maupun agen perjalanan lain mengalami gangguan.
"Saya jam 00.00 sudah cek-cek internet, tapi sempet enggak bisa
login karena
server down," kata Rahmat.
Rahmat mengaku sempat merasa frustrasi karena satu jam berselang usahanya tak juga membuahkan hasil.
Buah usaha Rahmat terjawab sekitar dua jam kemudian. Setelah susah payah dan merasa kesal, akhirnya dirinya bisa masuk ke web PT KAI dan melakukan pemesanan tiket.
"Sekitar pukul 02.00 WIB, dini hari saya baru dapat tiket," kata Rahmat.
Rahmat berharap, setelah lebaran tahun ini dirinya mendapat berkah kesehatan dan rezeki agar tahun depan bisa kembali merayakan lebaran bersama keluarga.
Frustrasi Cari Tiket
Terkait insiden kesusahan mencari tiket, Ia menjadi teringat perjuangan tahun sebelumnya. Rahmat dan keluarganya terpaksa mencari tiket ke Stasiun Pasar Senen, akibat tak mendapatkan tiket perjalanan kereta dari Stasiun Gambir.
Saat itu, ia melanjutkan, kondisi Stasiun Pasar Senen sangat ramai. Selain karena banyaknya pemudik yang akan akan berangkat dari stasiun ini, tiket perjalan baru bisa dibeli beberapa hari sebelum hari raya.
Anak dan istri Rahmat terpaksa harus merasakan menunggu di pelataran stasiun Pasar Senen, demi mendapatkan tiket perjalanan pulang kampung.
"Saya mikirnya daripada saya frustrasi nanti karena enggak dapat tiket, mending saya frustrasi lebih duluan, karena kan saya bawa anak dan istri. Kecuali saya sendiri yang pulang kampung, itu enggak masalah [berangkat] dari stasiun mana pun," kata dia.
(agr/arh)