Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Gubernur DKI Jakarta
Sandiaga Uno berencana mengubah sistem pemesanan tiket bus Antarkota Antarprovinsi (AKAP) dari sistem konvensional ke sistem pemesanan daring atau
online.
"Tahun depan tiket manual mungkin masih ada, transisi. Tapi yang kita inginkan ini zaman
now dan kita lihat tadi semua bawa
gadget, itu bisa banget pakai sistem
online," ucapnya, usai meninjau persiapan angkutan mudik di Terminal Kampung Rambutan, Jakarta, pada Minggu (10/6).
Sejauh ini yang sudah punya sistem pemesanan tiket daring hanya terminal Pulo Gebang, Jakarta. Sandi menargetkan sistem baru itu dapat diterapkan di semua terminal bus di Jakarta saat musim mudik lebaran tahun depan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Masa puluhan tahun masih
ngejar-ngejar bus?" cetusnya. "Kita enggak bisa
ngelihat masyarakat lari ngejar bus, itu berbahaya sekali," imbuh dia.
Terminal Kampung Rambutan yang terbesar di Jakarta memang masih melayani penjualan tiket bus secara manual. Penumpang yang hendak membeli tiket harus menebus secara tunai di deretan loket tiap perusahaan otobus (PO).
Dalam penerapannya nanti, Sandiaga akan menggandeng Kementerian Perhubungan dan PO yang ada. Ia juga memastikan sistem penjualan daring bus itu akan terintegrasi dengan layanan pemesanan tiket yang sudah ada.
Salah satu keuntungannya, transparansi soal harga tiket.
"Masih ada yang di dalam bus yang kita cek tadi belum diumumkan tarifnya berapa," keluhnya, soal hasil sidaknya di terminal tersebut.
Sejumlah layanan pemesanan tiket bus secara daring sebenarnya sudah ada. Contohnya adalah melalui Traveloka, EasyBook, RedBus, dan Bustiket. Namun, jumlah trayek dan armada yang tersedia dari layanan daring itu masih terbatas.
(evn/arh)