Puluhan Bus di Terminal Pulogebang Dinyatakan Tak Laik Jalan

FHR | CNN Indonesia
Selasa, 12 Jun 2018 18:24 WIB
Puluhan bus angkutan mudik di Terminal Pulogebang, Jakarta Timur dinilai tak laik jalan. PO Bus diminta untuk memperbaiki kendaraan tersebut.
Terminal Terpadu Pulogebang. (CNN Indonesia/Bimo Wiwoho)
Jakarta, CNN Indonesia -- Puluhan bus di Terminal Pulogebang, Jakarta Timur dinyatakan tidak laik jalan. Hal itu berdasarkan pemeriksaan petugas Terminal sejak Minggu (10/6) hingga Selasa (12/6).

Pada Minggu (10/6) tercatat dari 15 bus yang diperiksa, lima diantaranya dinyatakan tidak laik jalan. Kemudian pada Senin (11/6), 15 dari 20 bus yang diperiksa dinyatakan tidak laik jalan. Sedangkan pada Selasa (12/6) hingga siang hari ada delapan kendaraan yang telah diperiksa petugas. Namun, hanya satu yang dinyatakan laik jalan. Sebanyak tujuh bus lainnya dinyatakan tidak laik jalan.

Sejumlah kendaraan dinyatakan tidak laik jalan karena tidak memenuhi standar keselamatan perjalanan. Seperti penggunaan ban vulkanisir, wiper mobil yang tidak berfungsi, tidak tersedianya alat pemecah kaca, alat pemadam api yang tidak berfungsi dan tidak tersedianya alat-alat P3K.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kepala Satuan Operasional Pulo Gebang Pinem mengatakan petugas akan memberikan surat peringatan terhadap bus yang tidak laik jalan. Selanjutnya, pihak perusahaan otobus (PO) diharapkan segera memperbaiki atau memenuhi perangkat keselamatan yang belum tersedia.

"Kami suruh perbaiki kalau alasannya masih terbilang ringan. Kalau bisa terpenuhi baru kami izinkan dan nyatakan laik jalan," kata Pinem kepada CNNIndonesia.com, Selasa (12/6).


Tapi, kata dia, kalau alasannya berat seperti kerusakan kaca pecah, penggunaan ban vulkanisir yang sudah tidak layak, petugas akan minta untuk diperbaiki.

"Busnya kami minta kembali ke pool masing. Nanti setelah kembali ke terminal kami cek lagi," tambah dia.

Ia menambahkan persoalan bus tidak laik jalan bukan hanya terkait kurangnya alat keselamatan yang disediakan. Tetapi ada juga bus yang masa berlaku uji kir-nya telah habis.

"Kemarin kami temukan dua bus malasah kir. Kalau itu, kami tilang langsung," kata dia.

Ribuan pemudik tercatat berangkat dari Terminal Pulogebang. Pada Senin (11/6) jumlah penumpang yang berangkat ke berbagai daerah dari Terminal Pulogebang mencapai 9,848 orang. Jumlah keberangakatan sebanyak 322 bus.

Sedangkan pada Minggu (10/6), tercatat sebanyak 338 bus keberangkatan dengan jumlah penumpang mencapai 10.418 orang.


Tiga hari menjelang hari raya Idul Fitri 1439 H, sejumlah ruas jalan di Jakarta kian sepi. Sebaliknya, arus penumpang yang hilir-mudik di terminal makin ramai.

Sementara di Terminal Kampung Rambutan, sejak H-8 sampai H-4 jumlah penumpang yang berangkat dari terminal itu tercatat mencapai 58.358 orang. Jumlah itu sedikit bertambah dari periode yang sama pada tahun lalu yakni sebesar 51.921 penumpang.

Kepala Terminal Kampung Rambutan Emiral August mengamini ada sedikit tren penurunan sejak H-5.

"Kita lihat di Jawa Barat saja sudah agak landai dan dari datanya memang sejauh ini yang paling ramai masih di H-5," kata Emiral.

Kendati demikian ia tak mau gegabah mengatakan H-5 sebagai puncak arus mudik 2018 di tempatnya. Ia masih harus bersiaga lantaran puncak arus mudik di Kampung Rambutan tahun lalu jatuh pada H-3.

Jakarta Lengang

Tiga hari menjelang hari raya Idul fitri 1439 H, sejumlah ruas jalan di Jakarta mulai lengang.

Jumlah kendaraan yang melintas di beberapa jalan utama Jakarta nampak berkurang signifikan. Bahkan di jalan-jalan yang kerap menjadi titik macet tak lagi nampak padat.

Hal itu bisa ditemukan di sepanjang Jalan TB Simatupang yang di hari normal sangat padat. Titik-titik rawan macet seperti simpang Kementerian Pertanian dan simpang Pasar Rebo terpantau lancar.

Kondisi serupa juga terdapat di sepanjang Jalan Raya Lenteng Agung hingga Pasar Minggu. Hanya saja masih ada beberapa titik macet di sekitar sana, terutama di dekat Pasar Lenteng Agung dan Pasar Minggu akibat pasar tumpah.

Sementara di wilayah Jakarta Timur pun tak kalah lengang. Ruas-ruas jalan di Cibubur dan Ciracas misalnya dapat dilalui tanpa hambatan berarti. Seorang tukang ojek online bernama Adi (30) di Cibubur membenarkan hal itu.

"Dari tadi pagi narik baru dapat Rp60 ribu nih, sudah pada mudik sih makanya sepi banget," ujar Adi yang tinggal di Cibubur, Selasa (12/6).

(ugo/gil)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER