Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Ketua Umum Gerindra Arief Poyuono menilai mundurnya Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Gerindra Nuruzzaman dari partai berlambang kepala burung garuda tidak akan memberikan pengaruh signifikan terhadap perolehan suara Gerindra.
Nuruzzaman, dalam surat terbuka kepada publik, mengatakan suara Gerindra dari warga nahdliyin akan berkurang karena banyak yang kecewa terhadap Fadli Zon.
"Enggak ada pengaruhnya sama sekali tuh orang, memang orang Nahdlatul Ulama cuma dia," kata Arief kepada
CNNIndonesia.com, Rabu (13/6).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Arief juga menganggap prediksi Nuruzzaman tak berdasar soal suara Nahdliyin akan lari dari Gerindra di Pemilihan Umum (Pemilu) 2019.
"Nyalon legislatif saja enggak kepilih kok di daerahnya sendiri, yang katanya basis NU," kata Arief.
Nuruzzaman pernah mencalonkan diri sebagai calon anggota DPR pada pemilihan umum 2014. Nurruzaman maju melalui Partai Gerindra dan bertarung di daerah pemilihan Jawa barat VIII meliputi, Kabupaten Cirebon, Kota Cirebon, dan Kabupaten Indramayu. Namun, Nuruzzaman yang menempati urutan keempat caleg DPR dapil tersebut, gagal melaju ke Senayan.
Nama Nuruzzaman menjadi sorotan publik setelah membuat pernyataan mundur dari partai melalui keterangan tertulis.
Upaya mundur itu diajukan Nuruzzaman karena dia kecewa atas manuver politik Gerindra, termasuk yang dilakukan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon.
Ia mengaku kecewa dengan sindiran Fadli Zon pada Katib Aam PBNU
Yahya Cholil Staquf alias Gus Yahya yang hadir dalam Forum Global Yahudi Amerika di Yerusalem.
Pengunduran diri itu merupakan sikap Nurruzaman sebagai santri yang dididik Gus Yahya. Menurutnya setiap santri akan marah bila salah satu kiainya tidak dihormati.
Meski begitu, Nuruzzaman menjelaskan bukan berarti pengunduran diri ini tidak menghormati Gerindra. Ia hanya ingin menunjukkan sikap sebagai seorang santri.
(gil)