Eggi Sudjana: Kalau Tobat Konstitusi, Jokowi Bisa Dua Periode

Abi Sarwanto | CNN Indonesia
Jumat, 15 Jun 2018 11:10 WIB
Anggota Dewan Penasihat Persaudaraan Alumni (PA) 212 Eggi Sudjana menilai Jokowi dapat memimpin dua periode asal melakukan tobat konstitusi.
Anggota Dewan Penasihat Persaudaraan Alumni (PA) 212 Eggi Sudjana menilai Presiden Joko Widodo dapat memimpin selama dua periode asal melakukan tobat konstitusi. Foto: CNN Indonesia/Abi Sarwanto
Jakarta, CNN Indonesia -- Anggota Dewan Penasihat Persaudaraan Alumni (PA) 212 Eggi Sudjana menilai Presiden Joko Widodo dapat memimpin selama dua periode asal melakukan tobat konstitusi.

"Tobat konstitusi kembali ke UUD 1945 yang asli dengan dijiwai semangat Piagam Jakarta, yang menjalankan syariat Islam bagi para pemeluknya. Insyaallah Jokowi bisa dua periode. Kalau dia mau, kalau enggak, kita ganti presiden," kata Eggi usai salat Idulfitri di Jakarta, Jumat (15/6).

Menurutnya, saat ini Jokowi sebenarnya sudah kehilangan momentum untuk bisa menarik simpati umat Islam karena sisa masa jabatannya efektif kurang dari dua bulan lagi.
Namun, lanjut Eggi, kesempatan itu bisa didapat jika Jokowi melakukan terobosan revolusioner.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dia keluarkan Dekrit Presiden kembali ke UUD 1945 yang dijiwai semangat Piagam Jakarta. Kalau itu, dia bisa terpilih dua periode. Yakin saya, kalau dia mau kembali ke jalan Allah, pasti dia akan dapat dukungan umat Islam," ujarnya.

Eggi juga mengingatkan, sebagai pemimpin Jokowi memiliki peluang masuk surga paling tinggi. Namun, dia juga punya peluang masuk neraka paling bawah jika gagal dalam kepemimpinannya.
"Maksud saya ini, enggak ada ujaran kebencian. Apanya? Orang saya sayang kok. Supaya (Jokowi) tobat, tobat konstitusi," katanya.

Lebih lanjut, Eggi mengatakan kesan lebaran tahun ini tidak berubah seperti tahun-tahun sebelumnya. Selama 73 kali lebaran, kata dia, tidak ada dampak serius terhadap perubahan kehidupan masyarakat.

"Artinya sudah 73 kali Idulfitri, tapi sifatnya rutinitas, seremonial saja. Tidak punya dampak yang serius terhadap suatu perubahan kehidupan masyarakat. Penyebabnya adalah pemimpinnya, karena pemimpin yang mengubah suatu keadaan," ujarnya.
Saat ini, kata dia, pemimpin baik di eksekutif maupun legislatif tidak menjalankan secara maksimal fungsinya masing-masing. Contohnya dalam pelaksanaan mudik lebaran.

"Pemerintahannya sudah tujuh kali ganti Presiden tapi tidak dapat mengubah, yang paling sederhana aja macet mudik ngga pernah berubah," ujar Eggi.

"Kalau mengukur terakhir pak Jokowi sudah 4 kali mudik. Kan udah 4 tahun dia mimpin, tapi begitu-begitu juga. Tapi dibanggakan oleh para pendukungnya sudah berhasil. Apa yang berhasil? Kemarin macet 42 kilometer. Itu contoh sederhana," kata dia. (age)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER