Jakarta, CNN Indonesia -- Masyarakat dari berbagai latar belakang dan golongan berduyun-duyun memasuki Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, pada hari pertama Idul Fitri 1439 Hijriah. Mereka datang untuk bersilaturahmi dengan Presiden Joko Widodo.
Pihak Istana telah membuka Istana Bogor bagi masyarakat umum yang ingin bersilaturahmi dengan Presiden Jokowi di hari raya.
Pagi hari tadi, antrean masyarakat pun tampak mengular hingga depan halaman Istana.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dikutip dari laman Sekretariat Kabinet, acara silaturahmi masyarakat umum dengan Presiden Jokowi dimulai sekitar pukul 09.00 WIB.
Presiden Joko Widodo bersama dengan Ibu Negara Iriana Jokowi telah bersiap menyambut kedatangan tamu di Ruang Teratai Istana. Hadir pula Wakil Presiden Jusuf Kalla dan Ibu Mufidah Jusuf Kalla.
Warga yang datang berasal dari berbagai kalangan dan latar belakang. Mulai dari kaum ibu, bapak-bapak, muda-mudi, hingga anak-anak. Mereka semua berbaur menjadi satu di dalam Istana.
Di antara mereka, hadir beberapa orang dari komunitas becak yang biasa beroperasi di Paledang, Bogor. Barisan mereka tampak tak jauh dengan barisan pejabat negara yang terlebih dahulu bersilaturahmi dengan Presiden.
"Buru-buru tadi datang ke sini, ingin silaturahmi dengan Bapak Presiden," kata salah seorang di antara rombongan itu.
 Gubernur DKI Anies Baswedan turut hadir dalam open house yang digelar Jokowi di Istana Bogor. (ANTARA FOTO/Widodo S Jusuf) |
Mereka tampil apa adanya dengan hanya mengenakan kaus dan sandal jepit seperti yang biasa mereka gunakan sehari-hari saat menarik becak.
Bahkan, di antara mereka ada yang membawa topi capingnya yang juga dibolehkan dibawa masuk ke dalam Istana.
"Tadi saya ucapkan selamat Lebaran ke Presiden dan mendoakan semoga selamat," kata seorang lainnya saat ditemui.
Keterbukaan Istana terhadap kehadiran warga dari berbagai golongan dan latar belakang itu diakui sendiri oleh para pengunjung.
Martolo yang datang dari Bekasi, misalnya, mengaku terkesan dengan apa yang dilihatnya dalam acara
open house yang sudah dua kali digelar oleh Presiden Jokowi ini.
"Sangat berkesan karena ini betul-betul acara rakyat yang tidak memilih suku dan agama. Jadi betul-betul mencerminkan Bineka Tunggal Ika," ujar Martolo.
(gil)