Jakarta, CNN Indonesia -- Juru Bicara Persaudaraan Alumni (PA) 212 Novel Bamukmin mengatakan penerbitan Surat Perintah Penghentian Penyidikan (SP3) perkara dugaan
chat mesum atas Imam Besar Front Pembela Islam (FPI)
Rizieq Shihab belum tentu membuat pihaknya akan mendukung pemerintah Jokowi.
Novel mengatakan pihaknya tidak bisa berkompromi dengan kelompok pendukung penista agama. Novel mengatakan pihaknya tidak akan bisa berkompromi karena bersebrangan
"Kita harga mati tidak akan berkoalisi dengan kelompok pendukung penista agama itu harga mati kita. Ini sudah harga mati karena sudah masalah syariat dan akidah," kata Novel di bilangan Menteng, Jakarta Pusat, Senin (18/6).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kendati demikian Novel mengatakan PA 212 akan mendukung pemerintah apabila mau bertobat, dan tidak lagi melakukan kriminalisasi para ulama.
"Kecuali mereka tobat kembali ke jalan Allah, mereka ingin sejalan dan tidak kriminalisasi ulama. Apa yang mereka bilang kita akan dengar dan kita akan dukung," ujar Novel.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Dewan Pembina Advokat Cinta Tanah Air (ACTA), Habiburokhman mengatakan PA 212 tidak bisa seenaknya mengatakan akan mendukung calon presiden tertentu.
"PA 212 juga tidak bisa mengatasnamakan konstituen untuk dukung calon presiden tertentu," kata Habiburrokhman.
Politikus Gerindra ini mengatakan Rizieq tetap
istiqomah di Mekah, Arab Saudi.
"Faktanya Rizieq tetap istiqomah hingga saat ini. Saya pikir ia adalah ulama istiqomah. Yang selalu mengatakan yang benar adalah benar, yang salah adalah salah," kata Habiburrokhman.
(kid)