Jakarta, CNN Indonesia -- Proses pencarian penumpang KM Sinar Bangun yang tenggelam di perairan Danau Toba, Sumatera Utara, Senin sore dihentikan sementara akibat cuaca buruk.
Kepala Balai Pengelola Transportasi Darat Wilayah II Sumatera Utara Sri Hardianto mengatakan, sejak mengetahui adanya kapal yang tenggelam, tim gabungan langsung melakukan pencarian dan penyelamatan.
Namun mulai pukul 19.00 WIB, cuaca di perairan Danau Toba memburuk karena dilanda hujan lebat yang disertai angin kencang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kondisi cuaca yang memburuk tersebut menimbulkan kekhawatiran bagi tim penyelamat sehingga memutuskan untuk mengehentikan sementara proses pencarian korban.
"Nanti kalau cuacanya membaik, akan kita lakukan pencarian lagi," katanya dikutip
Antara, Selasa (19/6).
Pihaknya belum dapat memberikan keterangan resmi mengenai jumlah pasti penumpang KM Sinar Bangun yang menjadi korban dalam peristiwa tersebut.
"Kalau sudah ada data pasti, nanti akan kami up date," ujar Sri Hardianto.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sebelumnya menyebut sementara ini korban selamat mencapai 30 orang.
"Sampai malam ini 30 orang selamat," ucap Kepala Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho dalam pesan singkatnya, Senin (18/6).
Sutopo belum bisa memastikan berapa pastinya jumlah penumpang KM Sinar Bangun. Sebab tidak terdapat manifes atau daftar penumpang.
Sebelumnya, Kapal KM Sinar Bangun yang mengangkut puluhan penumpang dilaporkan tenggelam di perairan Danau Toba, antara Kecamatan Simanindo, Kabupaten Samosir dengan Desa Tigaras, Kecamatan Dolok Pardamean, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, Senin, sekitar pukul 17.30 WIB.
Sejauh ini dua penumpang ditemukan tewas. Kedua penumpang itu masih dalam identifikasi pihak terkait.
(osc)