Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Tim Pemenangan Pilpres 2019 Partai Gerindra
Sandiaga Uno menyebut deklarasi pasangan atau calon wakil presiden untuk
Prabowo Subianto dilakukan setelah
Joko Widodo mengumumkan cawapresnya
Menurut Sandi hal itu dilakukan karena Gerindra menghargai Jokowi sebagai Presiden RI saat ini.
"Sebetulnya kita menghargai pemerintah, menghargai pak Jokowi, dan pak Jokowi pasti, kan, punya beberapa pertimbangan," kata Sandi di Balai Kota Jakarta, Selasa (19/6).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dengan mengumumkan cawapres pendamping Jokowi, kata Sandi, koalisi pendukung Jokowi seharusnya juga sudah menyiapkan langkah-langkah lanjutan untuk menghadapi pilpres.
Langkah-langkah lanjutan itulah yang menurut Sandi menjadi pertimbangan Gerindra sebelum nantinya mengumumkan cawapres pendamping Prabowo.
"Kita akan membentuk tentunya koalisi yang lebih solid lagi dengan fokus di bidang ekonomi dan lapangan pekerjaan, itu menjadi salah satu yang akan kita garis bawahi ke depan," tuturnya.
Sandi pun tak menampik langkah itu menjadi salah satu strategi Gerindra di Pilpres 2019 mendatang.
Sebab, sebagai petahana, Sandi menilai Jokowi memiliki tingkat kepercayaan diri yang lebih tinggi untuk menghadapi Pilpres 2019.
Meski begitu, lanjut Sandi, Partai Gerindra juga memiliki kepercayaan diri berbekal program-program ekonomi yang disiapkan.
"Jadi bagi kami segera setelah pemerintah nanti, Pak Presiden, Pak Jokowi menentukan pilihannya, kami akan segera membentuk koalisinya juga," ujar Sandi.
Ketua DPP Partai Gerindra Desmond Junaidi Mahesa sebelumnya mengatakan Gerindra dan PKS masih menunggu momentum untuk mendeklarasikan tokoh yang bakal menjadi cawapres Prabowo. Salah satunya momentumnya adalah pengumuman cawapres bagi Jokowi.
"Masa kita duluan mendeklarasikan, tapi Pak Jokowi belum? Kan, jelas dari
statement-nya Pak Prabowo, [cawapres diumumkan] setelah Pak Jokowi mengumumkan siapa cawapresnya," tutur Desmond, Jumat (18/5).
(wis/gil)