Jakarta, CNN Indonesia -- Calon Gubernur Jawa Tengah nomor urut dua Sudirman Said mengaku menjadi korban fitnah di media sosial bersama pasangannya dalam pilgub Jateng, Ida Fauziyah.
Hal itu, menurutnya, tak lepas dari penggunaan media sosial yang semakin marak di kalangan generasi milenial.
"Kami ini jadi korban fitnah dalam proses ini. Betul dikatakan kita gunakan media sosial seperti Instagram itu (untuk kampanye), tapi karena itu generasi muda harus jaga perilaku," ujar Sudirman dalam sesi debat terakhir pilgub Jateng di Semarang yang disiarkan
Kompas TV Kamis (21/6).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia juga sempat menyindir penggunaan media sosial oleh lawannya, Ganjar Pranowo. Sudirman menyebut penggunaan media sosial mestinya harus memperhatikan konten.
"Media sosial ini ada dua aspek, bungkus dan konten. Di konten ini perilaku yang betul, jangan bungkus-bungkus dengan pencitraan," katanya.
Sebelumnya, Ganjar mengklaim kerap menggunakan media sosial untuk menjaring suara generasi milenial. Ia bahkan pernah membuat vlog untuk mengucapkan ulang tahun pada Sudirman.
"Silakan
follow Twitter, Facebook, Youtube Ganjar Pranowo. Ketika Pak Dirman ultah, saya bahkan kasih vlog ucapan ultah. Nah ini penting (generasi milenial) ini butuh audio visual, makanya ini lho yang diberikan ke mereka," ucap Ganjar.
Ganjar melontarkan pernyataan itu ketika mendapat pertanyaan tentang bagaimana cara memimpin di tengah generasi milenial. Ganjar mengatakan akan memaksimalkan teknologi informasi, termasuk penggunaan media sosial.
"Teknologi informasi kami optimalkan penuh, sehingga mereka bisa
chit-chat dengan gubernur,
chit-chat dengan wakil gubernur agar mereka melek peradaban," kata Ganjar.
(asa/asa)