Banjir Bandang Banyuwangi, Ratusan Warga Mengungsi

Yugo Hindarto | CNN Indonesia
Jumat, 22 Jun 2018 20:14 WIB
Banjir bandang di Banyuwangi Jawa Timur mengakibatkan sebanyak 328 unit rumah rusak dan ratusan warga mengungsi.
Ratusan rumah di Kecamatan Singorujuh dan Songgon, Banyuwangi, Jawa Timur, rusak diterjang banjir bandang. (Dok. BNPB Indonesia)
Jakarta, CNN Indonesia -- Banjir Bandang yang melanda Kecamatan Songgon dan Singojuruh, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur menyebabkan ratusan orang mengungsi dan merusak 328 unit rumah.

"Hingga kini terdapat 30 KK atau 150 jiwa untuk sementara diungsikan di pos penampungan yang berada di Balai desa Alasmalang Kecamatan Singojuruh," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam keterangan tertulis, Jumat (22/6).

Menurut Sutopo, bencana banjir bandang tersebut disebabkan longsor di kawasan lereng Gunung Raung di Kecamatan Songgon. Sehingga, saat terjadi hujan lebat material berupa balok kayu terseret arus hingga ke hilir sungai dan menyumbat aliran sungai mengakibatkan air meluap ke pemukiman warga.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Hujan deras turun di lereng Gunung Raung di wilayah Kecamatan Songgon Kabupaten Banyuwangi Provinsi Jawa Timur sejak Kamis (21/6) pukul 21.00 WIB hingga Jumat pagi," kata Sutopo.


Hujan menyebabkan longsor lereng, disertai tumbangnya pohon-pohon di hutan di lereng Gunung Raung. Material longsor dan kayu gelondongan menyumbat sungai dan aliran permukaan.

"Saat hujan terus berlangsung, akhirnya terjadi banjir bandang di sepanjang Sungai Badeng, Sungai Binau, dan Sungai Kumbo," katanya.

Banjir bandang menerjang tiga dusun yaitu Dusun Garit, Karang Asem, dan Bangunrejo di Kecamatan Singojuruh, Banyuwangi, Jawa Timur pada Jumat (22/6) pukul 08.40 WIB. Banjir juga menerjang permukiman di Kecamatan Sanggon.

Banjir Bandang Banyuwangi, Ratusan Warga MengungsiMobil terendam air akibat banjir bandang di Banyuwangi, Jawa Timur. (Dok. BNPB Indonesia)

Data sementara, sebanyak 328 unit rumah rusak. Sutopo merinci, 23 unit rumah rusak berat, 80 unit rumah rusak sedang dan 225 unit rumah rusak ringan. Diperkirakan jumlah kerusakan bertambah mengingat banjir bandang meninggalkan lumpur setinggi satu meter menerjang permukiman. 

Sementara itu, tiga alat berat segera tiba di lokasi terdampak satu jam setelah kaji cepat lapangan. "Eskavator digunakan untuk mengangkat material balok kayu yang menyumbat aliran Sungai Badeng di sekitar jembatan," katanya.

BPBD Banyuwangi melaporkan banjir surut sekitar pukul 11.00 WIB. "Posko tanggap darurat, dapur umum dan pos kesehatan sudah didirikan," katanya.

Kata Sutopo, menurut BPBD, banjir bandang akibat luapan Sungai Badeng telah terjadi 2 kali sepanjang tahun ini yang pertama pada 15 Mei 2018 dan kedua, hari ini.
(ugo/asa)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER