SERBA-SERBI

Di Hari Pernikahan, Pengantin Ikut Nyoblos Pilkada

CNN Indonesia | CNN Indonesia
Rabu, 27 Jun 2018 12:02 WIB
Pasangan pengantin di Ponorogo ikut mencoblos dalam pemilihan kepala daerah serentak 2018. Pelaksanaan Pilkada 27 Juni bertepatan dengan hari pernikahan mereka.
Pasangan pengantin di Ponorogo Ikut mencoblos di Pilkada. (CNN Indonesia/Kurniawan Dian)
Jakarta, CNN Indonesia -- Tanggal 27 Juni 2018 menjadi hari berbahagia untuk pasangan pengantin asal Ponorogo, Jawa Timur, Aris Nurhuda (28) dan Fauziah Arsanti (26). Hari pernikahan mereka bertepatan dengan pelaksanaan pemilihan kepala daerah (Pilkada).

Keduanya pun tampak ikut mencoblos di pemilihan Gubernur Jawa Timur dengan mengenakan pakaian pengantin.

Fauziah mengatakan sejak awal mereka telah mempersiapkan pernikahan mereka yang bertepatan dengan pelaksanaan Pilkada. Bahkan, desain undangan pernikahan dibuat bertema Pilkada, lengkap dengan foto kedua mempelai layaknya calon legislatif.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi tanggal itu hasil penunjukkan rapat keluarga, ternyata bertepatan dengan Pilgub. Jadinya kami sepakat bikin desain undangan mirip surat suara," tutur Fauziah kepada wartawan, Rabu (27/6).

Fauziah mengatakan pemilihan bentuk surat suara ini berdasarkan persetujuan kedua belah pihak.

Fauziah sendiri memilih desain undangan surat suara selain ada foto kedua calon mempelai terdapat pula tulisan menggelitik 'Nikah Wajib, Golput Haram'.

"Itu pesan saja kepada masyarakat terutama tamu undangan untuk tetap mencoblos jangan sampai Golput," kata dia.
Di Hari Pernikahan, Pengantin Ikut Nyoblos Pilkada


Sementara itu, calon mempelai pria Aris Nurhuda mengaku mendapatkan ide membuat surat suara ini dari pasangannya.

"Dia yang bikin desainnya, bikin gambarnya, sampai jadinya seperti surat suara. Unik sih belum ada kayaknya yang buat seperti itu," jelas dia.

Aris pun menambahkan awalnya tidak mengetahui jika tanggal pernikahannya tersebut bertepatan dengan Pilgub.

"Itu hasil dari persetujuan dua keluarga, kami ikuti saja," tukas dia.

Aris mengimbau kepada para tamu undangan untuk tetap menggunakan hak pilih jangan sampai Golput.

"Makanya kami tulis juga, Nikah Wajib Golput Haram," tegas dia.
Seusai melaksanakan ijab qabul keduanya pun langsung menuju TPS 3, Desa Janti, Kecamatan Slahung.

Uniknya saat mereka mendatangi TPS, keduanya masih memakai riasan dan baju pengantin. Pasalnya, kedua mempelai usai melaksanakan ijab qabul sengaja menyempatkan diri untuk mencoblos.

'Setelah ini kami lanjut resepsi, makanya tidak sempat ganti baju," kata dia.

Bahkan pengantin pria yang berasal dari Jalan Anilo, Ponorogo ini rela mengurus surat A5 demi bisa pindah pilih dan mencoblos bersama istrinya di Desa Janti, Kecamatan Slahung.

"Saya memang sengaja mengurus A5 supaya bisa nyoblos bareng disini sama istri habis ijab qabul," kata Aris Nurhuda.

Sementara itu, Ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) Muksin Afandi menambahkan kejadian pengantin ikut nyoblos ini baru pertama kali terjadi.

"Menarik dan salut, karena mereka tetap menyalurkan hak pilihnya meski di hari penting mereka," jelas dia.

Muksin mengaku dengan adanya kesadaran pengantin yang ikut nyoblos ini bisa membangkitkan semangat warga lain untuk turut serta mencoblos.

"Ini kan viral dimana-mana, apalagi mereka berdua ini undangannya pun mirip surat suara. Bangga dan salut dengan kedua pengantin tetap ingat untuk memberikan hak pilih meski di hari pernikahan mereka," kata dia.
(ugo/dik)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER