Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Ketua Umum Demokrat Syarief Hasan menemui Ketum Gerindra Prabowo Subianto membahas soal Pilpres 2019, Kamis (5/7) malam.
Berdasarkan pantauan
CNNIndonesia.com, pertemuan antara Syarief dan Prabowo berlangsung tertutup sekitar 45 menit di kediaman Prabowo, Jalan Kertanegara, Jakarta. Pertemuan itu juga dihadiri oleh sejumlah petinggi Gerindra.
Sekjen Gerindra Ahmad Muzani mengatakan Syarif datang untuk menyampaikan pesan politik dari Ketum Demorkat Susilo Bambang Yudhoyono.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Namanya ini hari-hari komunikasi politik, menyampaikan pesan-pesan dari Ketum Demokrat dan Pak Prabowo mendengarkan pesan yang disampaikan Pak Syarief," ujar Muzani di kediaman Prabowo.
Muzani mengatakan ada sejumlah pesan politik yang dititipkan SBY kepada Syarief untuk disampaikan kepada Prabowo. Meski enggan terbuka, Muzani menyebut SBY berharap demorkasi berjalan dengan baik untuk kebaikan bangsa ke depan.
 SBY dan Prabowo Subianto saat menjalin pertemuan beberapa waktu lalu. (CNNIndonesia/Safir Makki) |
Muzani enggan menyebut soal rencana koalisi Gerindra dengan Demokrat di Pilpres 2019. Namun, ia tidak mengelak kedua partai tengah menjadi komunikasi untuk mencari kesepakatan bersama dalam Pilpres 2019.
"Kami berharap kita bisa bersama-sama membangun koalisi untuk menyukseskan pemilihan presiden yang akan datang ini," ujarnya.
Muzani menegaskan Gerindra konsisten mendukung Prabowo sebagai capres. Ia enggan berkomentar meski ada wacana memajukan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai capres.
"Sejauh ini tidak ada perubahan, Capres RI 2019 yang diajukan Gerindra hanya satu nama, namanya Prabowo Subianto," ujar Muzani.
Lebih dari itu, Muzani menyampaikan pertemuan lanjutan antara Gerindra dengan Demokrat belum bisa dipastikan. Namun, ia mengklaim Gerindra membukan diri untuk partai lain membahas soal kerjasama di Pilpres.
"Pokoknya kami menerima dan membuka komunikasi dengan partai manapun. Karena kami merasa bahwa problem bangsa ini berat, masalah bangsa itu kompelks dan pelik, karena itu menyelesaikan masalah bangsa ini juga harus bersama sama," ujarnya.
(gil)