Didukung Relawan, Moeldoko Belum Tegas soal Jadi Cawapres

Joko Panji Sasongko | CNN Indonesia
Minggu, 08 Jul 2018 15:06 WIB
Moeldoko berkali-kali menyebut enggan berspekulasi soal wacana jadi cawapres untuk Jokowi. Ia mengaku masih ingin fokus sebagai Kepala KSP dan Ketua HKTI.
Moeldoko enggan berspekulasi soal wacana jadi cawapres Jokowi. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Staf Presiden Moeldoko mengaku enggan berspekulasi soal wacana menjadi calon Wakil Presiden mendampingi Joko Widodo di Pilpres 2019. Padahal relawan yang mendukungnya maju sudah terbentuk.

Hal itu disampaikan saat memperingati hari ulang tahunnya ke-61 di Taman Suropati, Jakarta, Minggu (8/7).

Moeldoko mengaku saat ini ingin fokus menjalankan tugasnya sebagai Kepala KSP.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya tidak mau spekulasi (menjadi Cawapres). Sudahlah sekarang apa yang ada saya hadapi dengan baik," ujar Moeldoko.

Selain kepada KSP, Moeldoko menuturkan ingin mengabdi dengan maksimal pada organisasi lain yang dipimpinnya, Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI). Mantan Panglima TNI ini berharap bisa bekerja optimal bagi para petani.

"Saya sudah jatuh cinta ke HKTI sehingga saya betul-betul berusaha untuk petani Indonesia," ujarnya.

Di sisi lain, Moeldoko enggan berkomentar jauh soal wacana Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai calon presien di Pilpres 2019. Meniru Jokowi, Moeldoko menilai semakin banyak capres baik bagi demokrasi.

"Semakin banyak (capres) semakin baik. Siapapun punya kesempatan biar demokrasi kita semakin kuat," ujar Moeldoko.

Dukungan Menjadi Cawapres

Sejumlah kerabat dan simpatisan mendukung Moeldoko untuk menjadi cawapres. Hal itu disampaikan saat peringatan hari ulang tahun Moeldoko. Salah satu relawan yang telah terbentuk adalah Kawan Moeldoko.

Inisiator Kawan Moeldoko, Nanisha Effendy menilai ia layak mendampingi Jokowi. Pengalaman di dunia militer, kata dia, menjadi pelengkap bagi Jokowi yang merupakan warga sipil.

Tak hanya itu, posisi Moeldoko sebagai Kepala KSP menjadi alasan lain untuk mendampingi Jokowi.

"Dia sekarang jadi KSP udah banyak membantu menyebarkan informasi apa yang sudah dilakukan pak Jokowi. Jadi kayak Harmoko jaman dulu, kalau tidak ada presiden, yang dicari dia," ujar Nanisha di Taman Suropati, Jakarta.

Selain latar belakang, Nanisha mengaku pihaknya sudah melakukan survei sederhana sebelum mendukung Moeldoko untuk menjadi cawapres bagi Jokowi.

Terkait dukungan itu, ia mengaku sampai saat ini pihaknya belum menemui parpol untuk membahas wacana Moeldoko menjadi cawapres. Selain masih dukungan baru, kesibukan Moeldoko sebagai KSP juga menghambat pertemuan dengan parpol.

Selain Kawan Moeldoko, dukungan serupa juga disampaikan oleh Koordinator Jodoh (Jokowi-Moeldoko), Dhini Mudiyani. Selain pengalaman sebagai Panglima TNI dan Kepala KSP, ia menilai kedekatan dengan kalangan ulama menjadi alasan Moeldoko layak menjadi cawapres.

Lebih dari itu, ia mengaku pihaknya belum menggelar pertemuan khusus dengan Moeldoko membahas dukungan tersebut. Sejauh ini, ia mengaku pihaknya masih mensosialisasikan dukungan itu lewat media sosial.

"Gerakan kita sekarang ini masih di sosmed aja, belum gerakan politis lebih dari itu karena memang kita tidak ingin mendahului juga ya," ujar Dhini di Taman Suropati, Jakarta. 

Berdasarkan pantauan CNNIndonesia.com, perayaan ultah Moeldoko dihadiri oleh keluarga, kerabat, sejumlah pegawai KSP, pengurus HKTI, hingga pengusaha Setiawan Djodi.

Karangan bunga bertuliskan #Moeldoko4Jokowi yang dikirim oleh @TemanMoeldoko juga terpampang disekitar lokasi acara. (sur)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER