Jakarta, CNN Indonesia -- Rumah Sakit Bhayangkara pada Minggu (15/7) akan melakukan autopsi untuk ketiga jasad terduga teroris yang ditembak mati di Jalan Kaliurang, Yogyakarta.
Ketiga jasad terduga teroris tewas dalam
baku tembak dengan Densus 88 Antiteror di Jalan Kaliurang, Ngaglik, Sleman, Sabtu (14/7) sore.
RS Bhayangara hingga Minggu siang masih mendapatkan penjagaan ketat aparat bersenjata. Garis polisi
(police line) dan sejumlah personel polisi bersenjata tampak berjaga di depan kamar jenazah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sampai siang ini jasad terduga teroris masih berada di sini, belum ada pergerakan ambulans yang membawa jenazah keluar," ungkap seorang pegawai RS Bhayangkara Yogyakarta yang tidak bersedia namanya dikutip.
Kabid Humas Polda DIY AKBP Yulianto sebelumnya mengatakan tiga orang terduga teroris tewas dalam baku tembak tersebut.
"Tiga terduga teroris terindikasi tewas dalam kejadian tersebut, namun untuk kepastiannya masih menunggu hasil dari Rumah Sakit Bhayangkara Yogyakarta," kata Yulianto.
Mengutip
Antara, AKBP Yulianto juga mengatakan ada dua personel di pihak Densus 888 yang turut terluka akibat perlawanan dari kelopok terduga teroris.
"Ada dua anggota Densus 88 yang terluka karena sabetan senjata tajam, satu orang luka di pinggang dan satunya lagi luka di lengan," ucapnya.
Penangkapan tiga terduga teroris kali ini terkait dengan penangkapan di Mlati, Selaman dan Bantul. Ia menegaskan saat ini pihak kepolisisan terus memantau pergerakan terduga teroris.
"Ketiganya ini kemudian dipantau pergerakannya, namun saat akan dilakukan penangkapan ketiganya melakukan perlawanan dengan senjata api dan senjata tajam," imbuhnya.
(evn)