KPK Sita Dokumen Penting dari Rumah Dirut PLN Sofyan Basir

Dhio Faiz | CNN Indonesia
Minggu, 15 Jul 2018 19:24 WIB
Penyidik KPK memboyong setidaknya tiga bundel dokumen dan beberapa boks berisi berkas terkait proyek royek PLTU Riau-1 yang menjerat Eni Saragih.
Penyidik KPK memboyong setidaknya tiga bundel dokumen dan beberapa boks berisi berkas terkait proyek royek PLTU Riau-1 yang menjerat Eni Saragih. (CNN Indonesia/Dhio Faiz)
Jakarta, CNN Indonesia -- Penyidik KPK menyita sejumlah berkas dan tumpukan dokumen dari rumah Dirut PLN Sofyan Basir, Minggu (15/7).

Penggeledahan yang dilakukan sejak pagi itu berakhir sekitar pukul 19.15 WIB.

Suasana mendadak riuh ketika penyidik KPK kaluar dari rumah Sofyan yang beralamat di Jalan Bendungan Jatiluhur II Nomor 3, Benhil, Jakarta Pusat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sekitar 10 penyidik, beberapa di antaranya mengenakan masker, keluar dari rumah Sofyan tanpa memberi keterangan ke awak media.

Berdasarkan pantauan CNNIndonesia.com, penyidik tampak memboyong tiga bundel tumpukan dokumen dan beberapa boks yang diduga berisi berkas-berkas.


Rumah Sofyan adalah satu dari lima lokasi yang digeledah KPK. Penggeledahan berkaitan dengan asus dugaan suap proyek PLTU Riau-1 yang menjerat Wakil Ketua DPR Komisi VII DPR RI Eni Saragih hari ini.

Juru Bicara KPK Febri Diansyah menyatakan, selain rumah Sofyan Basir, KPK juga menggeledah empat tempat lain milik dua tersangka kasus suap proyek PLTU Riau-1.

"Saat ini sebagian penggeledahan masih berlangsung. Untuk sementara diamankan dokumen terkait dengan proyek pembangkit listri Riau-1, dokumen keuangan, dan barang bukti elektronik," kata Febri lewat pesan singkat.
KPK Sita Dokumen Penting dari Rumah Dirut PLN Sofyan BasirKPK sita dokumen dari rumah Sofyan Basir. (CNN Indonesia/Dhio Faiz)


Selain menggeledah rumah Sofyan Basir, KPK juga menggeledah rumah Eni Saragih. Selain itu KPK juga menyambangi rumah, kantor, dan apartemen pengusaha Johannes Budisutrisno Kunco, tersangka yang diduga menyuap Eni.

"Kami harap semua pihak bersikap koperatif terhadap tim KPK yang sedang menjalankan tugasnya," tegas Febri.

Eni Maulani Saragih terjerat kasus setelah diamankan KPK saat berada di rumah dinas Menteri Sosial Idrus Marham di kawasan Widyachandra, Jakarta Selatan, Jumat (13/7).

Dia ditangkap bersama Bos Apac Group Johanes B Kotjo dan tujuh orang lainnya. Eni diduga menerima uang sebesar Rp500 juta terkait proyek pembangunan pembangkit listrik milik PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) di Riau.
(gil)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER