Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Umum
Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Grace Natalie menyatakan bahwa partainya mendaftarkan dua orang bakal calon anggota DPR yang merupakan mantan kader partai lain. Dia mengutarakan hal tersebut usai menyerahkan daftar 575 bakal caleg DPR ke Komisi Pemilihan Umum (KPU), Selasa (17/7).
Sebelumnya, Sekjen PSI Raja Juli Antoni pernah mengatakan partainya secara prinsipil lebih memilih untuk menerima calon kader yang belum berpengalaman.
"Yang saya tahu sendiri, dua [caleg dari kader partai lain]," ucap Grace di kantor KPU, Jakarta, Selasa (17/7).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satu caleg dari PSI yang didaftarkan ke KPU adalah mantan kader Partai NasDem. Grace tidak merinci identitas bakal caleg yang dimaksud. Grace hanya mengklaim eks kader NasDem itu belum pernah menjadi anggota DPR.
Kemudian, Grace mengatakan satu orang lagi yang didaftarkan sebagai bakal caleg DPR dari PSI merupakan mantan kader Partai Rakyat Demokratik (PRD). Dia juga tidak merinci identitas bakal caleg yang dimaksud.
Grace lalu mengklaim partainya hanya mendaftarkan satu bakal caleg DPR yang merupakan mantan kader partai lain, yakni eks kader NasDem. Dia mengatakan eks kader PRD tidak masuk hitungan lantaran partai tersebut sudah tidak aktif.
"Ada juga dari PRD, tapi kan sudah tidak aktif," ucapnya.
Selain DPR, Grace juga mengatakan ada mantan kader partai lain yang didaftarkan PSI sebagai bakal caleg DPRD kabupaten/kota. Menurut Grace, bakal caleg yang dimaksud adalah eks kader PDI Perjuangan. Dia juga tidak merinci eks kader PDI Perjuangan yang dimaksud.
"Yang lainnya enggak hafal. Kalaupun ada, jumlahnya sedikit sekali," ucapnya.
Jauh hari, Sekjen PSI Raja Juli Antoni menyatakan bahwa partainya lebih suka merekrut orang yang tidak memiliki pengalaman politik praktis. Menurutnya, hal itu dilakukan agar lebih mudah menanamkan asas dan arah politik PSI.
Antoni tidak khawatir caleg yang diusungnya nanti kesulitan beradaptasi ketika menjadi anggota DPR. Ia yakin caleg pilihannya berwawasan luas, sehingga dapat beradaptasi dengan cepat.
Selain itu, PSI juga memberikan bekal melalui kelas-Kelas politik secara intensif sebelum para caleg berkontestasi dalam pemilu.
"Prinsipnya, kami lebih memilih orang yang benar-benar baru ketimbang orang yang sudah berpengalaman dan membawa kultur lama yang sulit diubah," ucap Antoni saat dihubungi
CNNIndonesia.com, Sabtu (7/4).
Catatan Redaksi: Redaksi mengoreksi judul pada pukul 20:31 WIB setelah mendapat klarifikasi dari PSI. (dal/wis)