Jakarta, CNN Indonesia -- Keputusan Juru Bicara Kepresidenan
Johan Budi Sapto Pribowo terjun ke dunia politik dengan menjadi calon anggota legislatif
PDI Perjuangan mendapat tanggapan beragam. Wakil Ketua DPR
Fahri Hamzah menganggap sikap Johan Budi memalukan dan menudingnya memanfaatkan posisi sebelumnya sebagai batu loncatan.
"Sampai sekarang lihat saja semua mantan KPK menjabat cari posisi. Saya saja orang politik tahu diri, saya enggak nyalon. Saya kembali ke masyarakat. Kenapa sih? Kembali saja ke masyarakat. Ini incar jabatan selesai dari KPK. Kan memalukan karena motif politiknya dari awal memang diperkuat, itu insting saya dari awal," ujar Fahri di Mapolda Metro Jaya, Selasa (17/7).
Fahri menilai KPK saat ini terlalu politis. Menurut dia sikap itu tidak etis.
"Ya memang alumni KPK politisi semua, serius saya. Itu semua politis, KPK itu telah menjelma menjadi lembaga politik," ujar Fahri.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelum menjadi juru bicara Istana, Johan Budi pernah menjadi Pelaksana tugas (Plt) pimpinan KPK saat dua pimpinan, Abraham Samad dan Bambang Widjojanto terjerat kasus.
Meskipun mencalonkan diri sebagai wakil rakyat merupakan hak setiap orang, Fahri merasa seorang mantan penjabat KPK tidak etis untuk melakukannya. Salah satu alasannya adalah karena kemungkinan besar mereka mengetahui rahasia-rahasia pejabat publik lainnya.
"Boleh (nyaleg) tapi kan ada bekas penegak hukum. Punya dan tahu kasus banyak orang. Secara etik enggak boleh berkelana di dunia politik ini karena Anda pegang rahasia orang. Anda diam, berkarir secara normal. Kan banyak rezeki di mana-mana, jadi lawyer, pedagang atau marbot," katanya.
KPK Berharap PerubahanWakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Saut Situmorang berharap Johan Budi bisa membawa perubahan. Saut menyebut sebelum Johan, banyak mantan pegawai KPK yang terjun ke masyarakat.
"Dengan harapan kehadiran mantan staf KPK di dunia politik, sosial, ekonomi, keamanan dan lain-lain menjadi lebih mendorong perubahan," kata Saut kepada
CNNIndonesia.com.
Johan juga sempat duduk sebagai Deputi Penindakan KPK, sebelum menjadi pelaksana tugas (Plt) wakil ketua KPK.
Beberapa mantan pegawai KPK juga dikenal aktif di masyarakat. Seperti mantan Direktur Pembinaan Jaringan KPK Dedie A Rachim yang maju sebagai calon wakil wali kota Bogor dan mantan Ketua KPK Taufiqurrahman Ruqi yang aktif di PPP.
Saut berharap mantan pegawai KPK, termasuk Johan tetap membawa nilai integritas dan egalitarian ke tempat mereka mengabdi.
"Yang penting adalah ketika hak politik seseorang belum dicabut maka akan merupakan keharusan pula bagi mantan staf KPK untuk membangun politik cerdas berintegritas," ujarnya.
"Saya harapannya nilai-nilai KPK dapat mendorong Om Jobu (Johan Budi), mengabdi di jalan lurus politik penuh dinamika," kata Saut menambahkan.
Keputusan Johan menjadi caleg dibenarkan oleh salah satu politikus PDIP Eva Kusuma Sundari. Eva menyebut Johan direncanakan maju sebagai caleg partai berlambang banteng moncong putih itu dari daerah pemilihan 7 Jawa Timur.
"Benar (Johan Budi dicalonkan), Insya Allah Jatim 7," kata Eva kepada
CNNIndonesia.com.
Sementara itu Johan saat dikonfirmasi terpisah, tak membantah dirinya akan maju sebagai caleg PDIP. Ia mengatakan sampai saat ini dirinya belum mengetahui bakal maju dari dapil mana.
"Tunggu kepastian soal dapil," kata Johan kepada CNNIndonesia.com.
(ayp)