Jakarta, CNN Indonesia -- Sekretaris Kabinet Pramono Anung meyakini nama bakal calon wakil presiden Joko Widodo bakal dipublikasikan jelang detik-detik terakhir pendaftaran ke Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Partai politik dapat mendaftarkan pasangan calon presiden dan wakil presidennya ke KPU mulai 4 Agustus hingga 10 Agustus.
"Saya yakin nanti nama itu akan muncul kurang lebih di hari akhir karena itu sudah jadi fatsun politik," kata Pramono sambil tersenyum di kantornya, Selasa (17/7).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia mengatakan masyarakat pada dasarnya saat ini sudah bisa menerka bakal calon pendamping Presiden Jokowi. Sebab, nama-nama yang beredar di internal sama seperti hasil survei sejumlah lembaga.
Pramono enggan menyebutkan atau memberi petunjuk nama bakal cawapres Jokow. Ia beralasan hal itu harus dikomunikasikan bersama seluruh partai pendukung terlebih dahulu.
Calon pendamping, kata Pramono, dipastikan nantinya tidak menggerus elektabilitas dan popularitas Jokowi saat ini.
"Kan, popularitas Pak Jokowi relatif sangat tinggi. Sehingga, nama itu menjadi komplementer, menjadi pelengkap dari pencalonan yang ada," ucap mantan Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan ini.
Sebelumnya, Jokowi mengatakan saat ini ia bersama tim masih menggodok nama calon pendampingnya. Penggodokan masih memerlukan waktu sampai seluruhnya matang dan siap diberitahukan kepada publik.
Dalam berbagai kesempatan, Presiden juga sudah bertemu sejumlah ketua umum partai pendukung seperti Megawati Soekarnoputri (PDIP), Airlangga Hartarto (Golkar), Surya Paloh (Nasdem), dan Romahurmuziy (PPP).
Jokowi dalam sebuah kesempatan menyebut Mahfud MD dan Muhammad Zainul Majdi atau Tuan Guru Bajang (TGB). Sementara Romahurmuziy mengatakan ada 10 nama yang beredar sebagai kandidat cawapres Jokowi termasuk dirinya.
Nama-nama itu adalah Airlangga Hartarto, Mahfud MD, Susi Pudjiastuti. Kemudian KH Ma'ruf Amin, Sri Mulyani Indrawati, Moeldoko, Din Syamsuddin, Muhaimin Iskandar dan Chairul Tanjung.
(wis/gil)