Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua DPP Gerindra Muhammad Syafii mengatakan partainya mulai mengerucutkan calon wakil presiden untuk mendampingi Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto di Pilpres 2019. Menurutnya, hingga saat ini ada empat nama yang intens dibahas di internal Gerindra.
"Kalau sekarang yang paling kencang menurut saya ada beberapa nama," ujar Syafii di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (17/7).
Syafii membeberkan empat nama yang berpotensi menjadi cawapres, yakni Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Al-Jufrie, Ketum PAN Zulkifli Hasan, dan Ketua Kogasma Demokrat Agus Harumurti Yudhoyono (AHY).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terkait empat nama itu, Syafii mengklaim Gerindra masih melakukan pembahasan mendalam. Gerindra diklaim tidak bisa memutuskan sepihak soal siapa sosok yang bakal mendampingi Prabowo di Pilpres 2019.
Syafii menyatakan rencana pertemuan antara Ketua Umum Partai Demokrat
Susilo Bambang Yudhoyono dengan
Prabowo Subianto bakal membahas koalisi di Pilpres 2019, termasuk soal komposisi capres dan cawapres.
Pertemuan itu, menurutnya, sebagai bukti Gerindra masih membuka pintu koalisi dengan parpol di luar PKS dan PAN. Dengan banyak parpol, ia berharap pilpres 2019 menjadi momentum perubahan kepemimpinan dan kondisi bangsa ke depan.
"Saya kira semakin banyak yang mendukung akan semakin baik untuk sebuah pekerjaan yang besar. Cita-cita besar kami perlu dukungan dari parpol yang ada di negara kita," ujar Syafii.
Syafii mengatakan cawapres yang bakal dipilih harus mempu meningkatkan elektabilitas Prabowo.
"Tentang siapa nanti yang diputuskan sebagai cawapres Pak Prabowo, Gerindra tidak bisa memutuskan sendiri. Tetapi itu memang betul-betul kami anggap mampu mendongkrak elektabilitas," ujarnya.
Sebelumnya Presiden PKS Sohibul Iman menyatakan Demokrat bakal sulit mengajukan cawapres jika bergabung dengan koalisinya bersama Gerindra dan PAN.
Sohibul mengatakan ketiga partai oposisi pemerintah itu telah membicarakan jatah menteri untuk Demokrat di kediaman Prabowo di Jalan Kertanegara, Jakarta, pada Sabtu (14/7).
"Kalau Demokrat minta cawapres lagi akan semakin rumit. Sehingga, tadi sepakat bahwa kita tawarkan portfolio yang lain, dalam hal ini di kabinet," kata Sohibul di Kantor DPP PKS, Jakarta, di hari yang sama.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) membuka pendaftaran calon presiden dan wakil presiden pada 4-10 Agustus 2018. Pencalonan tersebut hanya dapat diajukan parpol peserta pemilu yang memenuhi persyaratan ambang batas dengan dukungan sebesar 20 persen kursi DPR atau 25 persen suara sah nasional.
(pmg/gil)