Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengakui dirinya memberitahukan keputusan pencopotan kepada seluruh wali kota lewat telepon.
"Semua wali kota saya telepon satu-satu," kata Anies di Balai Kota Jakarta, Selasa (17/7).
Anies berasalan pemberitahuan tersebut disampaikan lewat telepon karena urusan mutasi merupakan keputusan yang perlu disegerakan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Anies mengaku telah memerintahkan sejumlah pihak terkait untuk langsung menindaklanjuti keputusan tersebut, terutama yang berkaitan dengan fasilitas yang digunakan oleh pejabat terkait.
"Saya sampaikan pada biro umum, tapem, semua saya intruksikan, fasilitasi agar transisinya itu smooth, saya telpon bicara semuanya," tuturnya.
Anies tak berkomentar banyak saat dimintai tanggapan soal pejabat yang belum menerima SK mutasi. Dia mengaku akan kembali mengecek prosedur yang ada.
SK mutasi menurutnya sudah terbit dan telah ia tanda tangani sebelum pelantikan pejabat baru, Kamis (5/7) lalu.
"Sudah semua tanda tangan, tapi karena ini berjalan cepat jadi nanti saya cek administrasinya," ucap Anies.
 Gubernur DKI Anies Baswedan saat melantik jajaran wali kota Jakarta. (dok. Humas Pemprov DKI Jakarta) |
Sebelumnya, Anies mencopot seluruh wali kota di Jakarta, termasuk Bupati Kepulauan Seribu. Anies pun langsung melantik seluruh wali kota dan bupati baru.
Mantan wali kota Jakarta Pusat Mangara Pardede mengaku menerima pemberitahuan tentang pencopotan dirinya lewat telepon.
Mangara menyampaikan telepon itu dilakukan Anies pada Rabu (4/7) malam, tepat satu hari sebelum pelantikan pejabat baru yang dilakukan pada Kamis (5/7).
"Tanggal 4 malam, jam 9 lewat 25 lah, itu ditelepon beliau (Anies) menyampaikan bahwa beliau akan melakukan penyegaran. Pak Mangara akan diganti," kata Mangara saat dikonfirmasi, Selasa (17/7).
Selain itu, ada seorang mantan kepala dinas yang dicopot dari jabatannya tanpa ada pemberitahuan, baik oleh Anies maupun jajarannya.
Kemudian, sang mantan kepala dinas itu mengaku hanya mendapat undangan untuk mendengarkan arahan Anies di Balai Kota pada 12 Juli pukul 12.00 WIB. Pada saat yang bersamaan ternyata ada pelantikan sejumlah wali kota dan kepala dinas.
"Begitu sampai sana, saya disetop, 'Mohon maaf Bu, yang dicopot pengarahannya ditunda besok.' Saya enggak boleh masuk. 'Loh, memang saya dicopot?' Saya tanya begitu," ucap mantan kepala dinas yang enggan disebut namanya saat dihubungi, Selasa (17/7).
(gil)