Pangonal Harahap, Bupati Labuhanbatu Pengkritik Sukmawati

Feri Agus | CNN Indonesia
Rabu, 18 Jul 2018 14:08 WIB
Pangonal Harahap pernah melontarkan pernyataan siap dipecat dari PDIP saat mengkritik Sukmawati Soekarnoputri terkait puisi 'Ibu Indonesia'.
Bupati Labuhanbatu Pangonal Harahap. (Labuhanbatukab.go.id)
Jakarta, CNN Indonesia -- Tim penindakan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menangkap Bupati Labuhanbatu Pangonal Harahap lewat operasi tangkap tangan (OTT) semalam. Pangonal ditangkap bersama ajudan di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten.

Pangonal diduga menerima uang ratusan juta rupiah dari pihak swasta terkait proyek di Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kabupaten Labuhanbatu.

Pangonal terpilih bersama Andi Suhaimi sebagai bupati dan wakil bupati Labuhanbatu. Mereka berdua menjabat untuk periode 2016-2021. Ia didukung PDIP, PKB, PKS, dan PBB. Pangonal juga menjabat sebagai Ketua DPC PDIP Labuhanbatu.
Selama menjabat Ketua DPC partai berlambang banteng itu, Pangonal kerap melontarkan pernyataan-pernyataan keras terhadap partainya. Bahkan dia pernah melontarkan pernyataan siap dipecat dari partai ketika mengkritik Sukmawati Soekarnoputri.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya lebih mencintai agama saya dari pada partai. Saya siap di pecat dari PDIP untuk membela agama saya," ujar Pria kelahiran 25 September 1969 itu.

Pernyataan itu dilontarkan Pangonal saat ikut dalam aksi bela Islam memprotes puisi 'Ibu Indonesia' yang dibacakan Sukmawati Soekarnoputri, awal April 2018.

Dikutip dari Antara, Pangonal merasa prihatin terhadap puisi yang dibacakan Sukmawati karena isinya dinilai menghina agama Islam. Ia pun ikut aksi menuntut pihak kepolisian menjerat Sukmawati.

"Saya berharap penegak hukum memproses penista agama Islam sebagai efek jera, agar tidak adalagi puisi penistaan agama," katanya.

Menurut Pangonal, tak sepantasnya puisi itu dibacakan putri Presiden pertama RI Sukarno karena telah memicu kemarahan umat Islam.

Ia menentang segala macam penghinaan yang dapat memecah belah persatuan umat beragama di Indonesia.

Sebagai kader PDIP, kata Pangonal, dilarang keras untuk menista agama apapun. Menurutnya, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri tak pernah mengajarkan untuk menghina agama apapun di Indonesia.

Kini Pangonal yang baru dua tahun menjabat Bupati Labuhanbatu harus berurusan dengan KPK. Pangonal dan empat orang lainnya masih menjalani pemeriksaan awal usai dicokok lembaga antirasuah.
(ugo/gil)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER