Jakarta, CNN Indonesia -- Kepolisian masih belum mengetahui identitas pelaku pelemparan dua botol berisi bom molotov di kediaman Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS)
Mardani Ali Sera, Pondok Gede, Bekasi yang terjadi Kamis (19/7) dini hari. Jenis motor pelaku pun belum diketahui.
Dugaan motif pelemparan bom molotov juga masih menjadi misteri.
"Tentunya kita masih mencari siapa pelakunya dan penyidik dari Bekasi sudah kita backup dari Polda Metro Jaya," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono di Mapolda Metro Jaya, Jumat (20/7).
Argo mengatakan saksi kejadian juga telah diperiksa. Mereka adalah petugas sekuriti dan tetangga yang melihat ada dua orang misterius membawa dua botol diduga bom molotov di kebun samping rumah Mardani.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Polisi juga masih akan memeriksa apakah ada CCTV yang merekam kejadian yang berlangsung sekitar pukul 03.00 WIB itu. Pasalnya, CCTV yang berada di rumah Mardani tidak merekam kejadian tersebut.
"Kemudian juga kita akan cek sidik jari, apakah bisa ditemukan dalam botol itu. Botol masih utuh ya di sana," ujar Argo.
Sementara itu, Kapolres Metro Bekasi Kombes Indarto mengatakan telah mengerahkan empat personil untuk berpatroli di sekitar rumah inisiator gerakan 2019 ganti presiden tersebut.
Mardani sendiri diketahui sedang tidak berada di rumah saat kejadian berlangsung. Beberapa hari sebelum kejadian, Mardani sedang melakukan dinas ke luar kota. Dia dijadwalkan kembali ke Bekasi minggu depan.
Sebelumnya, rumah Mardani diteror dengan bom molotv pada Kamis (19/7) dini hari. Dua orang misterius melempar satu botol bom molotov sekitar pukul 03.00 WIB. Satu botol lain yang masih utuh belum sempat dilempar dan disita sebagai barang bukti.
(dal)