Jakarta, CNN Indonesia -- Orang nomor satu di Lapas Sukamiskin, Wahid Husen diduga terjerat Operasi Tangkap Tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang dilakukan kemarin malam.
Wahid Husen diamankan bersama narapidana kasus korupsi Direktur Utama PT Merial Esa, Fahmi Darmawansyah.
Tak hanya itu, Fahmi juga turut diamankan bersama istrinya Inneke Koesherawati. Belum diketahui pasti kasus apa yang menjerat ketiganya. Namun dari OTT, aparat turut menyita uang tunai dan mobil.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Wahid diketahui baru menjabat sebagai Kalapas Sukamiskin per tanggal 14 Maret 2018. Wahid yang sebelumnya menjabat sebagai Kalapas 1 Madiun menggantikan Kalapas Sukamiskin terdahulu Dedi Handoko.
Lapas Sukamiskin dikenal sebagai tempat pesakitan kasus korupsi. Dihimpun dari berbagai sumber, ada sejeumlah koruptor dengan nama besar mendekam di lapas tersebut.
Beberapa di antaranya ada terpidana kasus penyuapan pajak Gayus Tambunan, terpidana kasus daging sapi impor mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Luthfi Hasan Ishaaq dan terpidana kasus korupsi Hambalang, Muhammad Nazaruddin.
Turut bergabung pula terpidana kasus suap mantan Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Irman Gusman dan terakhir terpidana kasus korupsi e-KTP Setya Novanto.
Saung KhususDiketahui, dari liputan CNN Indonesia TV di dalam Lapas Sukamiskin teradapat 36 saung. Lapas juga menyediakan lemari pendingin dan alat masak.
Kepala Lapas Sukamiskin saat itu, Dedi Handoko menyebutkan saung tersebut diperuntukan bagi warga binaan yang sedang dijenguk oleh keluarganya. Namun ia mengaku tidak tahu pasti dari mana asal dana pembangunan saung tersebut.
"Sama kaya saung di luar, Itu persepsi masing-masing. Jadi masalah saung mewah tidak seperti itu. Kalau di saung katakan kantin tentu ada kulkas, tentu untuk masak Indomie wajar. Saya di sini baru empat bulan," kata Dedi pada 9 Februari 2017.
(asa)