Jakarta, CNN Indonesia -- Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengusut peran dan arahan Direktur Utama PT PLN Sofyan Basir dalam penunjukan langsung BlackGold Natural Recourses Limited untuk menggarap pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Riau-I.
Sofyan hari ini diperiksa sebagai saksi untuk pemilik saham BlackGold, Johannes B Kotjo, yang telah ditetapkan sebagai tersangka suap terkait proyek PLTU Riau-I.
"Dalam kapasitas saksi sebagai Dirut PLN, penyidik juga mendalami peran dan arahan saksi dalam hal penunjukan BlackGold," kata Juru Bicara KPK Febri Diansyah di Gedung KPK, Jakarta, Jumat (20/7).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Febri mengatakan pihaknya menduga terdapat penggunaan pengaruh dan aliran uang dalam proses penunjukan BlackGold sebagai penggarap PLTU Riau-I. Perusahaan tambang itu bersama anak usaha PT PLN diketahui telah meneken Letter of Intent (LoI) pada Januari 2018.
"Diduga ada bagian dari proses di proyek tersebut yang gunakan pengaruh-pengaruh atau dugaan aliran dana pada penyelenggara negara, itu kami dalami," ujarnya.
Selain itu, kata Febri, penyidik KPK juga turut mengonfirmasi sejumlah pertemuan yang dilakukan Sofyan, baik dengan Kotjo maupun Wakil Ketua Komisi VII DPR Eni Maulani Saragih. Namun, Febri menolak memberikan penjelasan lebih lanjut mengenai hasil pemeriksaan Sofyan.
"Tentu dalam pertemuan tersebut digali lebih jauh apa yang dibicarakan pada saat itu," ujarnya.
Sebelumnya, Sofyan usai diperiksa mengatakan penunjukan BlackGold sebagai penggarap proyek PLTU Riau-I itu sudah sesuai ketentuan dan bersifat penugasan. Menurut dia, penunjukan langsung terhadap BlackGold Natural bersama konsorsium sebagai penggarap proyek senilai US$900 juta itu berdasarkan kebijakan perusahaan.
"Memang itu ketentuannya, penugasan. Ada kebijakan yang dikeluarkan oleh PT (PLN) kepada PJB," kata Sofyan.
Dalam kasus ini, KPK baru menetapkan Eni Saragih dan Kotjo sebagai tersangka. Eni diduga menerima uang sejumlah Rp4,8 miliar secara bertahap dari Kotjo terkait kesepakatan kontrak kerja sama proyek PLTU Riau-I itu.
Proyek PLTU Riau-I merupakan proyek penunjukkan langsung yang diserahkan pada anak usaha PLN PT Pembangkitan Jawa-Bali sejak dua tahun lalu. Proyek ini masuk dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2017.
(pmg/gil)