Jakarta, CNN Indonesia -- Partai Berkarya enggan disebut sebagai partai politik yang terjebak nostalgia masa lalu meski kerap membanggakan keberhasilan era Presiden Soeharto.
Ketua Umum Berkarya
Hutomo Mandala Putra justru mengklaim partainya hadir membawa semangat perubahan dan perbaikan di segala bidang.
"Partai Berkarya bukanlah partai yang terjebak pada nostalgia masa lalu, seperti yang digembar-gemborkan pihak-pihak tertentu," kata pria yang akrab disapa
Tommy Soeharto ini dalam naskah pidato pembukaan pendidikan dan pelatihan calon legilsatif Berkarya yang diterima
CNNIndonesia.com, Minggu (22/7).
Dalam pidatonya ini, Tommy kembali membanggakan era Soeharto yang juga ayah kandungnya itu.
Misalnya pada tahun 1984 saat Soeharto dianugerahi medali bertuliskan "From Rice Importer to Self Sufficiency" dari Food and Agriculture Organization (FAO).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tahun 1986, Soeharto juga dianugerah medali emas yang sama karena prestasi swasembada beras.
"Bahkan Indonesia pada saat itu memberikan bantuan bibit, beras dan bantuan teknik kepada negara-negara Afrika dan ASEAN," kata Tommy.
Tommy mengatakan semangat Soeharto yang kerap disebut sebagai Bapak Pembangunan merupakan panutan dalam banyak hal.
"Lantas mengapa kita tidak mengambil contoh yang baik yang telah berhasil dengan gemilang, lalu kita rumuskan konsep dan strategi yang lebih komprehensif sebagai energi baru untuk diterapkan pada masa ini," katanya.
Tommy mengatakan saat ini bangsa Indonesia sedang diuji dengan berbagai macam persoalan yang sulit bagi rakyat. Misalnya persoalan kedaulatan yang mempengaruhi ketahanan nasional yang harus segera diusahakan solusi dan pemecahannya.
"Kita tidak boleh tergantung kepada asing, baik ekonomi dan politik, kita harus memiliki kedaulatan pangan karena persoalan inilah yang ke depan akan jadi hal yang sangat penting yang berpengaruh pada eksistensi sebuah bangsa," kata Tommy.
Berkarya adalah satu dari 14 partai politik peserta Pemilu 2019. Partai ini mendapat nomor urut 7.
Partai ini kerap disebut sebagai wadah politik Keluarga Cendana. Saat ini, enam anak Soeharto sudah bergabung dalam partai ini yakni Siti Hardiyanti Hastuti (Tutut), Sigit Harjojudanto, Bambang Trihatmodjo, Siti Hediati Harijadi (Titiek), Siti Hutami Endang Adiningsih (Mamiek) dan Tommy Soeharto sebagai Ketua Umum.
(sur)