Jakarta, CNN Indonesia -- Sekretaris Jendral
PDIP Hasto Kristianto mengatakan pihaknya turut membuka peluang bagi Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB)
Muhammad Zainul Majdi atau Tuan Guru Bajang (TGB) untuk bergabung ke partai berlambang banteng moncong putih itu.
Hal itu ia katakan merespons manuver TGB yang mengundurkan diri dari Partai Demokrat.
"Ya tentu saja bagi PDIP sikap yang ditunjukan oleh beliau dalam memberikan dukungan untuk pak Jokowi ini merupakan angin segar, merupakan hal yang sangat positif," kata Hasto di kantor DPP PDIP, Jakarta, Selasa (24/7).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski begitu, Hasto menyatakan bahwa tokoh yang ingin bergabung ke PDIP harus memahami dan mengamalkan visi, misi dan ideologi Pancasila yang diusung oleh partai pimpinan Megawati Soekarnoputri itu.
Ia menegaskan bahwa tokoh tersebut harus memiliki kesamaan maupun titik temu antara ideologi yang dianut PDIP dengan tujuan politik yang dipegang oleh masing-masing individu tersebut.
"Misalnya saja seperti Kapitra Ampera. Beliau dari sisi kesejarahannya, dari sikapnya sangat mengagumi bung Karno, namanya saja Ampera, Amanat Penderitaan Rakyat sehingga di sinilah terjadi titik temu itu," ujarnya.
Melihat hal itu, Hasto mengatakan antara TGB dan PDIP sudah memiliki kesamaan pandangan mengenai prospek membangun daerah terpencil di Indonesia ke depannya.
Ia pun mengatakan dukungan TGB itu bakal memperkuat kepemimpinan nasional di bawah kendali Jokowi di periode jabatan kedua mendatang jika terpilih kembali sebagai presiden.
"TGB juga sangat paham kepemimpinan pak Jokowi yang sangat memperhatikan daerah-daerah tertinggal tersebut," pungkas Hasto.
Sebelumnya, kabar pengunduran diri TGB dibenarkan oleh Kepala Divisi Humas dan Hukum Dewan Pimpinan Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean, Senin (23/7).
"Jadi pagi sudah ramai pemberitaan TGB mundur, dan saya sudah konfirmasi bahwa surat pengunduran diserahkan ke Ketua Dewan Kehormatan Demokrat Amir Syamsuddin," kata Ferdinand kepada
CNNIndonesia.com.
Ferdinand mengatakan pengunduran diri tersebut terkait dengan situasi politik terkini.
"Kami tak mau menghalang-halangi, biar beliau leluasa mendukung Jokowi," katanya.
(dal/sur)