Pidato SBY, Alasan Gerindra Yakin Demokrat Tak Dukung Jokowi

Joko Panji Sasongko & Bintoro Agung | CNN Indonesia
Rabu, 25 Jul 2018 12:38 WIB
Pidato SBY dinilai sebagai sinyal yang makin menguatkan Demokrat tak mendukung Jokowi dan justru merapat ke Prabowo untuk Pilpres 2019.
Pidato SBY dinilai sebagai sinyal yang makin menguatkan Demokrat tak mendukung Jokowi dan justru merapat ke Prabowo untuk Pilpres 2019. (CNN Indonesia/Safir Makki).
Jakarta, CNN Indonesia -- Partai Gerindra semakin yakin Partai Demokrat bakal berkoalisi dan mendukung Prabowo Subianto di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 mendatang.

Anggota Badan Komunikasi Gerindra Andre Rosiade mengatakan pidato Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyo memberi sinyal kuat Demokrat tidak akan mendukung Joko Widodo di Pilpres tahun depan.

"Kalau kami dengar pidato Pak SBY itu sudah jelas Pak SBY tidak mungkin di poros Pak Jokowi," ujar Andre saat dihubungi, Rabu (25/7).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Andre membeberkan beberapa pernyataan dalam pidato SBY yang menjadi sinyal adalah soal masalah ekonomi, netralitas aparat, dan penegakan hukum. SBY diklaim sejalan dengan Prabowo dalam melihat kondisi bangsa saat ini.

Pernyataan SBY lain yang tidak kalah penting membuat Gerindra optimis, kata Andre, terkait dengan status Agus Harimurti Yudhoyono bukan hanga mati menjadi cawapres. Pernyataan itu disebut sebagai jembatan Gerindra dan Demokrat, serta PKS dan PAN merapat untuk berkoalisi.

Meski bukan harga mati, Andre menegaskan AHY tetap perluang menjadi cawapres bagi Prabowo. Peluang AHY, kata dia, setara dengan peluang yang dimiliki politisi PKS Ahmad Heryawan dan Ketum PAN Zulkifli Hasan.

"Kita lihat nanti, kita analisis bersama-sama. Kita bicara secara kekeluargaan, samakan tujuan untuk memperbaiki dan menyelematkan nasib bangsa seperti yang disampaikan Pak SBY dan Pak Prabowo tadi malam," ujarnya.

Di sisi lain, Andre juga menyampaikan Gerindra menggelar Rapat Koordinasi Teknis (Rakornis) di kediaman Prabowo di Hambalang, Bogor, Jawa Barat, hari ini. Rapat untuk membahas persiapan pemenangan Pileg dan Pilpres 2019 itu dihadiri oleh seluruh pengurus Gerindra di daerah hingga pusat, termasuk di DPR.

"Kami konsolidasi internal, ini kan tahun politik mau menghadapi pemilu tentu partai butuh konsolidasi internal yang melibatkan seluruh pengurus," ujar Andre.

Andre tdak mengelak materi capres dan cawapres akan dibahas oleh Prabowo dan sejumlah pihak di dalam rakornis. Akan tetapi, hal tersebut diklaim bukan dari inti dari rakornis.

"Pasti disinggunglah sama Pak Prabowo soal langkah-langkah koalisi, tapi intinya ini konsolidasi internal saja untuk konsolidasi pemilu Pileg dan Pilpres," ujarnya.

Sebelumnya, SBY dan Prabowo menggelar pertemuan di kediaman SBY di Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (24/7). Dalam pertemuan itu SBY dan Prabowo mengklaim sama-sama prihatin dengan kondisi bangsa.

SBY juga menyatakan AHY bukan harga mati sebagai cawapres. Tak hanya itu, SBY sempat mengaku memiliki hambatan untuk mendukung Jokowi di Pilpres 2019.

SBY-Zulhas Bertemu

Manuver Demokrat jelang masa pendaftaran Pilpres 2019 makin intens. Setelah bertemu dengan Prabowo, SBY dipastikan bakal menemui Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan malam nanti.

Wakil Ketua Dewan Pembina Demokrat Agus Hermanto mengakui pertemuan nanti malam berkaitan dengan hasil pembahasan koalisi dengan Prabowo.

"Ini merupakan tindak lanjut daripada pertemuan (SBY-Prabowo) tadi malam tersebut," tutur Agus di kompleks DPR RI, Rabu (25/7).

Pertemuan SBY dengan Prabowo semalam membahas kemungkinan koalisi kedua partai yang mereka pimpin. Hal ini menjadi sinyal yang memperkuat Demokrat bakal mendukung Prabowo.

Agus melanjutkan pertemuan dengan Zulhas nanti merupakan koordinasi yang penting dilakukan terhadap partai-partai yang berniat membangun koalisi. Ia pun menolak menduga-duga apakah pertemuan bosnya nanti bertujuan mengajak PAN bergabung ke poros pendukung Prabowo.

"Kita lihat saja nanti," imbuhnya.

Di sisi lain, mengenai kemungkinan Demokrat merapat ke kubu Joko Widodo yang makin menipis, Agus tak mau berkomentar banyak. Ia hanya menegaskan sikap Demokrat telah dijabarkan oleh SBY tadi malam.

SBY dalam konferensi pers semalam mengatakan penjajakan koalisi dengan kubu Jokowi sudah berjalan setahun lamanya. Namun selama komunikasi tersebut, SBY menyebut ada sejumlah hambatan dan rintangan sehingga penjajakan tak mulus berjalan.

"Pak Jokowi berharap Demokrat berada di dalam. Tapi juga sadar ada hambatan dan rintangan. Tidak perlu saya jelaskan secara detail," kata SBY usai menerima Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di kediamannya, Jakarta, Selasa (24/7).

Dalam pertemuannya dengan Prabowo, SBY mengakui bahwa kemungkinan membangun koalisi dengan Gerindra terbuka lebar. Pertemuan yang menghabiskan waktu 1,5 jam di kediamannya SBY di Kuningan, Jakarta Selatan itu memunculkan tiga poin kesepakatan. (osc)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER