SBY Sebut Tak Paksakan Kadernya Jadi Cawapres

Kustin Ayuwuragil | CNN Indonesia
Rabu, 25 Jul 2018 23:30 WIB
SBY sebut tak akan memaksakan agar kadernya sebagai cawapres jika partai itu sah berkoalisi dengan Gerindra yang akan mengusung Prabowo sebagai Capres.
Foto: CNN Indonesia/Andry Novelino
Jakarta, CNN Indonesia -- Demokrat tidak akan memaksakan agar kadernya sebagai cawapres jika partai itu sah berkoalisi dengan Gerindra. Hal ini diungkap Ketua umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono. Sebab, menurutnya dalam Pilpres capres tetap menjadi bintang utamanya. Gerindra sendiri akan mengusung Prabowo Subianto sebagai capres di Pilpres 2019.

"Dalam pembicaraan semalam dengan Gerindra-Prabowo-SBY, saya juga tidak menawarkan menyarankan bahwa kader Demokrat sebagai cawapres beliau," terang SBY dalam konferensi pers di kediamannya di Mega Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (25/7).

Menurut SBY, Prabowo sebagai capres harus mendapat kebebasan dalam memilih pendampingnya menjalankan visi misinya. Parpol pengusung seharusnya memberikan dukungan, bukan mendikte apalagi memaksa.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hal itu menurut SBY berdasarkan pengalamannya dua kali memilih cawapres dalam Pilpres 2004 dan 2009. Saa itu, ia memilih Jusuf Kalla dan Boediono tanpa tekanan.

"Silakan kalau kita cocok ini berjodoh dan ditakdirkan Allah untuk berkoalisi pak Prabowo lah sebagai capres yang menyampaikan pada kami-kami siapa cawapres yang dipilih, ayo ada komunikasinya," ujarnya.

Hal itu juga disepakati oleh Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan dalam pertemuannya dengan SBY malam ini. Jika sepakat mengusung Prabowo, kedua partai ini akan Legowo dengan siapa pun yang dipilih sebagai cawapres.

"Posisi kami sebagai parpol harus seperti itu. Tadi dengan pak Zulhas kami juga sepakat bahwa kita-kita ini jangan malah merecoki capres dengan memaksakan cawapres," ujarnya.

Hingga saat ini PAN dan Demokrat sama-sama belum mengambil sikap tegas terkait Pilpres 2019.

Sebelum pertemuan, Zulhas mengatakan posisi partainya di Pilpres 2019 baru akan ditegaskan usai menggelar rapat kerja nasional (Rakernas) paling lambat 5 Agustus mendatang.

Sementara itu Demokrat baru sebatas memberi sinyal koalisi dengan Gerindra. Itu dikatakan SBY usai bertemu Ketua Gerindra Prabowo Subianto, kemarin malam di tempat yang sama. (eks)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER