Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Gubernur DKI Jakarta
Sandiaga Uno menyebut ada seratus unit usaha di Kemayoran, Jakarta Utara, yang membuang limbah industri secara sembarangan ke Kali Sentiong alias
Kali Item.
"Ada sekitar seratus unit usaha. Jadi sepanjang situ kalau waktu dulu saya sosialisasi, turun ke bawah, suka melihat kalau airnya dibuang begitu saja," ucap Sandi di Silang Monas, Jakarta, Kamis (26/7).
Sandi mengatakan Pemprov DKI sedang mendata seratus unit usaha tersebut. Penggagas gerakan wirausaha OK OCE itu berencana menutup proses produksi seratus industri rumahan karena tak patuh kelola limbah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mereka diminta untuk disetop berproduksi dan dicarikan solusi lain supaya tidak melimpahkan atau membuang limbahnya ke Kali Sentiong," tutur Sandi.
Sebelumnya, Dinas Lingkungan Hidup DKI menyatakan Kali Item tercemar limbah dan bakteri usai melakukan pengujian pada 4 Juli 2018.
Berdasarkan data yang diterima
CNNIndonesia.com, kebutuhan oksigen hayati (BOD), kebutuhan oksigen kimia (COD), dan kadar bakteri Kali Item melampaui baku mutu yang ditetapkan PP 82 Tahun 2001 tentang pengelolaan kualitas air dan pengendalian pencemaran air.
Dokumen itu mencatat BOD 37,75 miligram per liter. Padahal undang-undang mengatur seharusnya kandungan BOD maksimal 12 miligram per liter.
Kali item ditutup kain waring oleh Pemprov DKI Jakarta jelang Asian Games. (CNN Indonesia/Hesti Rika) |
Lalu COD tercatat 297 miligram per liter, hampir tiga kali lipat dari yang ditentukan undang-undang 100 miligram setiap liter.
Soal kandungan bakteri fecal coliform, tercatat 35 juta sel setiap 100 mililiter. Padahal dalam undang-undang maksimal bakteri yang biasanya berasal dari tinja itu tak boleh lebih dari 2.000 sel setiap 100 mililiter.
Kali Item menuai perdebatan jelang perhelatan Asian Games 2018 yang semakin dekat. Polemik muncul lantaran keberadaan Kali Item dekat Wisma Atlet, Kemayoran, yang bakal dihuni atlet dari mancanegara.
Media internasional ikut memberitakan kali tersebut dan ditanggapi Wakil Gubernur Sandiaga Uno sebagai upaya asing memecah belah bangsa.
Pemprov DKI mengakali bau di Kali Item dengan memasang kain waring. Biaya yang dikeluarkan sebesar Rp580 juta juga menuai kritik karena dinilai terlalu mahal.
(pmg/gil)