PBNU Sebut MUI Sumbar Gagal Paham soal Islam Nusantara

Ramadhan Rizki | CNN Indonesia
Jumat, 27 Jul 2018 18:52 WIB
PBNU menyatakan bahwa Islam Nusantara sebagai bentuk penafsiran alternatif masyarakat Islam yang selama ini selalu didominasi perspektif Arab dan Timur Tengah.
PBNU sikapi penolakan Islam Nusantara di Sumbar. (Dok. Istimewa)
Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU) Marsudi Syuhud menilai langkah Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sumatera Barat yang melarang ajaran Islam Nusantara di tanah minang disebut sebagai tindakan yang gagal paham.

"Jadi dia kayak menilai ini kayak agama baru, siapa juga yg mau buat agama baru. Mereka saya kira lagi gagal paham," ujar Marsudi saat dihubungi CNNIndonesia.com pada Jumat (27/7).

Marsudi mengatakan bahwa konsep Islam Nusantara bukanlah sebuah ajaran atau aliran agama baru yang keluar dari koridor syariat Islam.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebab, Islam Nusantara merupakan suatu konsepsi Islam yang turut mempertimbangkan adanya budaya dan adat istiadat lokal khas yang ada di Indonesia.


Ia mengatakan bahwa Islam Nusantara sebagai bentuk penafsiran alternatif masyarakat Islam yang selama ini selalu didominasi perspektif Arab dan Timur Tengah.

"Kita itu agama Islam Nusantara, ya Islam di Nusantara ini seperti dia juga, yang mempunyai perbedaan budaya tapi yang tak bertentangan dengan syariah, contoh, ada halal bi halal itu adanya di Indonesia, kumpal kumpul itu adanya di nusantara," ujarnya.

Marsudi lantas menilai langkah MUI Sumatera Barat melarang konsepsi Islam Nusantara tak tepat.


Sebab, masyarakat Minangkabau sendiri terkenal menerapkan kehidupan Islami yang berpadu dengan adat istiadat lokal dengan ungkapan 'Adat Basandi Syara', Syara Basandi kitabullah (Adat bersendi syariat dan syariat bersendi kitab Allah).

"Coba bayangkan dia sadar, adat istiadatnya dia itu kan model atau culture umat Islam di Nusantara, ya dia sendiri berarti bagian dari Islam Nusantara yang punya kultur sendiri," ujarnya.

"Jadi organisasi kaya kita NU dan Muhamamdiyah dan lain itu cuma ada di nusantara, jadi dia gagal paham aja," tambahnya.


Melihal hal itu, Marsudi menyarankan agar pengurus MUI Sumbar terlebih dulu memahami dan menggali lebih lanjut soal konsepsi Islam Nusantara sebelum mengambil keputusan untuk melarang konsepsi tersebut.

"Ya pahami aja dulu, jadi biar aja dia kan nanti bakal diperingatkan MUI pusat, Din Syamsudin ikut ngomong juga," pungkasnya.

Sebelumnya, surat keputusan MUI Sumbar terkait penolakan pada konsep Islam Nusantara tersebar di media sosial.

Ketua MUI Sumbar Buya Gusrizal Gazahar membenarkan keputusan tersebut.

"Betul. Itu keputusan Rakorda Bidang Ukhuwwah dan Kerukunan MUI Sumbar dan MUI Kab/Kota Se-Sumbar," kata Buya Gusrizal kepada CNNIndonesia.com melalui aku Facebooknya.

(dal/sur)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER