Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur DKI Jakarta
Anies Baswedan masih belum bisa memastikan
pelican crossing di Bundaran Hotel Indonesia (HI) akan digunakan secara permanen atau tidak.
"Enggak usah buru-buru permanen atau enggak, sama lah kita potong rambut, lihat
style-nya, lihat lagi, kalau enggak cocok sudah," kata Anies saat meninjau
pelican crossing di Bundaran HI, Senin (30/7).
Anies menjelaskan ada proyek lain yang harus diselesaikan lebih dulu untuk nantinya bisa menjadi bahan pertimbangan apakah
pelican crossing akan dipermanenkan atau tidak. Salah satunya yakni proyek pembangunan mass rapid transit (MRT).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau dituntaskan maka kita akan menggunakan
underpass saja," kata Anies.
Anies menilai penggunaan
underpass untuk menyeberang akan berdampak pada berkurangnya hambatan atau kendala bagi lalu lintas kendaraan bermotor
Sebab, jika menggunakan
pelican crossing maka kendaraan bermotor akan terkendala oleh lalu lintas pejalan kaki yang menyeberang.
"Kalau ada underpass potensi interupsi lalu lintasnya rendah, karena lalu lintas akan lebih lancar," ujar Anies.
Selain di Bundaran Hotel Indonesia, kata Anies
pelican crossing juga akan dibangun di depan Gedung Bank Indonesia dan Gedung Kementerian ESDM.
Mulai hari ini,
pelican crossing di Bundaran HI sudah mulai digunakan sebab Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) di tempat itu sudah tidak bisa digunakan.
Anies mengungkapkan malam nanti JPO juga mulai akan dibongkar.
"Nanti malam jam 1 (JPO dibongkar)," kata Anies.
Pembangunan pelican crossing tersebut merupakan solusi sementara yang diambil oleh Pemprov DKI untuk menggantikan jembatan penyeberangan orang (JPO) Bundaran HI yang akan dirobohkan. Pelican crossing akan digunakan selama jembatan penyeberangan bawah tanah masih belum siap digunakan.
Anies menyebut pembongkaran JPO itu dilakukan karena dianggap menghalangi patung Selamat Datang yang terletak di Bundaran HI.
(dal/gil)