Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Gubernur DKI Jakarta
Sandiaga Uno mengaku enggan melaporkan pihak yang menyebarkan video potongan ucapan Anies Baswedan, Gubernur DKI Jakarta, soal klaim
Lapangan Banteng. Ia juga meminta semua pihak tidak saling menjatuhkan.
"Pak Anies berusaha untuk merangkul semua mari kita apresiasi dan kita jangan terlalu taruh semua hal itu dalam mikroskop yang berpotensi untuk saling sikut, saling menjatuhkan," kata Sandiaga di kawasan Thamrin, Jakarta Pusat, Jumat (27/7).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya, sepotong video Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat berpidato dalam peresmian renovasi Lapangan Banteng dalam video di media sosial.
Video yang diambil dari jarak jauh itu ramai diperbincangkan di media sosial. Isinya, Anies Baswedan yang sedang menyampaikan pidato peresmian Lapangan Banteng, Rabu (25/7).
"...yang merancang dan menyiapkan
grand design dari nol...," ujar Anies dalam video tersebut.
Saat Anies masih melanjutkan ucapannya, sejumlah penonton di dekat lokasi video itu diambil mulai berteriak. Kelanjutan ucapan Anies tak lagi terdengar.
"Siapa yang bilang? Ahok yang ngerancang!" terdengar seruan seorang wanita. "Ahok! Semua Ahok,
tau enggak
lo!" teriakan lain menimpali.
Potongan video itu kemudian beredar dan cenderung menyebut Anies sebagai pihak yang mengklaim pembangunan Lapangan Banteng yang seharusnya merupakan prestasi gubernur sebelumnya, Basuki T. Purnama alias Ahok.
 Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat menghadiri acara peresmian revitalisasi lapangan Banteng di Jakarta, Rabu (25/7). ( ANTARA FOTO/Wahyu Putro A) |
Namun, Sandi enggan menanggapi lebih jauh soal potongan video pidato Anies itu. Dia pun enggan melaporkan pihak yang terkait dengan video tersebut ke pihak kepolisian.
"Enggak lah. Sudah lah, kita tahu buat saya ini elemen-elemen yang merusak bangsa kita, persatuan kita," ucapnya.
Sejumlah akun lainnya di Twitter kemudian menampilkan rekaman video pidato Anies dari jarak dekat yang lebih panjang dan utuh.
"..Dan yang juga perlu secara khusus kita berikan apresiasi, yang merancang dan menyiapkan grand design dari nol, Bapak Yori Antar," ucap Anies, merujuk pada arsitek perancang taman itu.
Program revitalisasi Lapangan Banteng digagas oleh Ahok sejak tahun 2016 dan dilanjutkan oleh penggantinya, Djarot Saiful Hidayat. Peresmian revitalisasinya dilakukan oleh Pelaksana Tugas Gubernur DKI Jakarta Sumarsono, Maret 2017.
Revitalisasi lokasi ini dilakukan ke dalam tiga zona. Zona satu yang meliputi Monumen Pembebasan Irian Barat; zona dua yang mencakup tempat olahraga; zona tiga yakni zona taman.
(arh/sur)