Koalisi Jokowi Pilih Pakai 'Sersan' dan Politik Rasional

Christie Stefanie | CNN Indonesia
Rabu, 01 Agu 2018 12:42 WIB
Politik rasional dirasa perlu guna menangkal isu-isu berita hoaks seperti rezim Jokowi antek China, anti-Islam, dan juga kegagalan kinerja pemerintah.
Jokowi bertemu sembilan sekjen partai pendukung petahana. (ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari)
Jakarta, CNN Indonesia -- Sejumlah strategi dipersiapkan koalisi pendukung calon petahana Joko Widodo supaya menang dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019. Hal itu turut dibahas saat Jokowi bertemu sembilan sekretaris jenderal partai koalisi kemarin malam.

Sekretaris Jenderal Partai Persatuan Pembangunan Arsul Sani mengatakan koalisi bakal menyiapkan 'sersan' untuk berkompetisi tahun depan.

"Kontestasinya harus serius tetapi tidak boleh tegang. Sersan lah. Serius tapi santai. Jadi harus ada ketawanya, harus ada ruang untuk saling berkomunikasi dengan enak," kata Arsul di Kebun Raya Bogor, Selasa (31/7) malam.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pernyataan ini disampaikan menanggapi kemungkinan berkoalisinya dua jenderal yakni Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di Pilpres 2019.


Di sisi lain, Sekretaris Jenderal Partai NasDem Jhonny G. Plate mengatakan mereka akan menggunakan politik rasional untuk memenangkan kembali Presiden Jokowi.

Politik rasional, kata Plate, dirasa perlu guna menangkal isu-isu berita hoaks seperti rezim Jokowi sebagai antek China, anti-Islam, dan juga kegagalan kinerja pemerintah.

"Dalam rangka meningkatkan kualitas demokrasi, kami sebut politik rasional untuk menghindari eksploitasi SARA berlebihan. Jangan sampai Pemilu ditandai berita hoaks. Itu komitmen kami," ucap Plate.

Politik rasional nantinya dilakukan seluruh anggota koalisi mulai dari pusat hingga sekitar 21 ribu calon legislatif partai pendukung. Semuanya, kata Plate, akan dilengkapi data dan fakta capaian kinerja Jokowi selama ini.


Oleh sebab itu, Plate meyakini pelibatan Caleg bakal efektif dalam mengedukasi masyarakat sebab mereka berada di garis terdepan di setiap daerah.

"Hal-hal teknis itu dibicarakan supaya menjaga kualitas demokrasi dan Pemilu lebih baik," kata Ketua Fraksi Nasdem ini.


Jokowi kini mengantongi dukungan enam parpol yang punya kursi di parlemen yakni PDIP, Golkar, PPP, PKB, Nasdem, dan Hanura. Dukungan juga didapat Jokowi dari tiga parpol nonparlemen yakni PKPI, Perindo dan PSI.  (dal/sur)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER