Jakarta, CNN Indonesia -- Sekjen PPP Arsul Sani menyatakan dirinya dan sejumlah sekjen parpol koalisi menyarankan
Joko Widodo mendaftarkan diri sebagai calon presiden (capres) dan mendaftarkan calon wakil presiden (cawapres) pilihannya di akhir masa pendaftaran capres dan cawapres di KPU.
Hal itu sampaikan dalam pertemuan atara Jokowi dengan sembilan sekjen parpol koalisi di Istana Bogor, Jawa Barat, Selasa (31/7).
Menurutnya, batas akhir pendaftaran capres-cawapres di KPU, yakni Jumat (10/8) merupakan hari baik.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Para Sekjen menyampaikan 'Pak daftarnya itu hari Jumat saja', itu usulannya. Kalau tidak salah itu Jumat Pahing, itu hari baik," ujar Arsul di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (1/8).
Arsul mengatakan hari Jumat (10/8) juga diusulkan oleh para sekjen sebagai hari bagi Jokowi mengumumkan cawapresnya. Jokowi disebut memiliki beberapa jam mengumumkan cawapresnya sebelum KPU menutup pendaftaran.
"Pengumuman cawapresnya saya kira beberapa jam sebelum daftar. Kan kalau Jumat daftarnya, pengumumannya bisa malam Jumat. Sudah masuk juga itu hari baik," ujarnya.
Lebih lanjut, Arsul mengatakan usulan waktu pendaftaran dan pengumuaman itu bukan untuk mengamankan koalisi Jokowi. Sebab, ia yakin koalisi Jokowi sudah solid meski saat ini Jokowi belum mengumumkan cawapresnya.
"Tidak lah (mengunci koalisi Jokowi). Kalau Pak Jokowi bilang jangan kunci-kunci. Jangan tegang-tegang. Jangan kemudian ini kayak mau musahan yang gabisa ketemu. Serius-serius tapi tetap ketawa-ketawa kayak tadi malam," ujar Arsul.
Di sisi lain, ia juga yakin PKB bakal bersama kolaisi Jokowi hingga pedaftaran capres-cawapres dilakukan. PKB, kata dia, akan menerima jika Ketum PKB Muhaimain Iskandar alias Cak Imin tidak dipilih Jokowi sebagai cawapres.
"Saya kira PKB terakhir yang disampaikan, siapapun yang dipilih Pak Jokowi, PKB tetap bersama," ujarnya.
PAN Masih Berpeluang Gabung Koalisi JokowiArsul menyatakan PAN masih berpeluang untuk bergabung ke dalam koalisi parpol pendukung Jokowi. Bahkan dalam pertemuan dengan Sekjen parpol koalisi, lanjut Arsul, Jokowi meminta saran soal peluang PAN bergabung.
"Intinya istilah koalisi tidak menggembok yang tidak bisa dibuka kembali. Sepanjang semuanya sepakat, ya terbuka saja," ujar Arsul.
Lebih dari itu, ia yakin PKS tidak akan merapat ke dalam koalisi Jokowi. Sebab ia menilai PKS merupakan penggagas kampanye
#2019GantiPresiden.
"Kalau PKS kan rasanya karena dia yang meluncurkan #2019GantiPresiden ya masa sih mau dirubah tagarnya #2019TetapJokowi," ujarnya.
(dal/gil)