Peringatan Tsunami Dicabut, Warga Lombok Utara Tetap di Bukit

Bimo Wiwoho & Agustiyanti | CNN Indonesia
Minggu, 05 Agu 2018 21:49 WIB
Sebagian warga di Lombok Utara masih bertahan di perbukitan untuk menyelamatkan diri usai terjadi gempa 7 skala richter di NTB, Minggu (5/8).
Gempa yang mengguncang Lombok, NTB, Minggu (5/8) telah berakhir, namun sebagian warga masih banyak yang bertahan di atas bukit untuk mengantisipasi tsunami. (AFP PHOTO / Rita Siswati)
Jakarta, CNN Indonesia -- Anggota Tim Reaksi Cepat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (TRC BNPB) Kabupaten Lombok Utara, Sauki mengatakan masih banyak warga yang bertahan di wilayah perbukitan.

Sauki, yang juga bersama warga Lombok Utara berada di atas bukit, mengaku masih belum bisa turun ke wilayah yang lebih rendah meski peringatan dini tsunami telah dicabut.

"Belum bisa turun. Terus di sini juga mati listrik total," ucap Sauki saat dihubungi CNNIndonesia.com, Minggu malam (5/7).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sauki mengatakan dirinya mengungsi ke daerah yang lebih tinggi sejak peringatan dini tsunami beredar. Kemudian, Sauki kini berdiam di beberapa tempat penampungan yang ada di perbukitan.

Penampungan tersebut bukan buatan BNPB maupun Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) atau pemerintah daerah setempat. Dia mengatakan bantuan belum sampai ke Lombok Utara terutama di perbukitan tempat Sauki berdiam.

"Buatan evakuasi mandiri masyarakat. Sudah terlatih untuk menghadapi bencana," ucap Sauki.

Sauki belum mau membeberkan berapa banyak jumlah warga yang bersamanya di wilayah bukit. Dia pun enggan membeberkan soal air laut yang sempat pasang ke daratan.

"Masih belum bisa memberi info. Mohon maaf juga saya sedang irit baterai karena di sini tidak ada listrik," ucap Sauki.

Turis di Gili Terawangan

Suasana Pulau Gili Terawangan, Lombok, NTB turut mencekam usai terimbas gempa berkekuatan 7,0 skala richter yang terjadi di wilayah Lombok Utara. Warga dan turis melarikan diri ke atas Bukit karena takut ada potensi tsunami.

"Suasana langsung kacau. Semua warga dan turis langsung naik ke atas bukit," ujar Andi Priatna, salah seorang warga Gili Terawangan kepada CNNIndonesia.com.

Andi menjelaskan saat terjadi gempa, banyak bangunan yang roboh. Selain itu, aliran listrik pun ikut terputus. Kondisi ini membuat para warga kian panik.

"Sampai saat ini, kami warga lokal dan wisatawan mancanegara masih bertahan di atas bukit," ungkap dia. (wis)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER