Simpang Siur Info Gempa Picu Kepanikan Warga Lombok

Ahmad Bachrain | CNN Indonesia
Senin, 06 Agu 2018 07:00 WIB
Warga Lombok Timur sempat mengalami kepanikan sebelum status ancaman Tsunami dicabut dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika, Minggu (5/8) malam.
Warga panik ketika terjadi gempa berkekuatan 7 pada skala richter (SR) di perempatan Eks Bandara Selaparang, Rembiga, Mataram, NTB, Minggu (5/8). (ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi)
Jakarta, CNN Indonesia -- Warga Lombok Timur sempat mengalami kepanikan sebelum status ancaman Tsunami dicabut dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika, Minggu (5/8) malam WITA.

Salah satu warga Lombok, Fita, mengatakan informasi sumir membuat warga panik setelah gempa berkekuatan 7,0 SR menguncang Nusa Tenggara Barat. Situasinya kian mencekam karena simpang siur informasi soal ancaman gelombang Tsunami beberapa menit usai gempa.

"Banyak informasi simpang-siur soal Tsunami sehingga warga panik dan tidak berani masuk ke rumah. Kami pun sempat menunggu di mobil bersiap evakuasi karena takut ada ancaman Tsunami."

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Situasinya tambah mencekam karena pemadaman listrik setelah gempa terjadi," terang Vita kepada CNNIndonesia.com.

Ia menceritakan alarm yang diduga sebagai ancaman Tsunami sempat berbunyi sehingga menambah panik para warga. Informasi yang didapat pun kepanikan juga melanda para pekerja di pertambangan Newmont yang sempat mengalami evakuasi.

Firta menceritakan teriakan dan kepanikan warga yang mencoba menyelamatkan begitu terasa untuk keluar dari bangunan yang banyak di antaranya mengalami kerusakan parah.
Simpang Siur Info Gempa Picu Kepanikan Warga LombokWarga Lombok tumpah ruah ke jalanan usai diguncang gempa berkekuatan 7 SR. (ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi)

Kondisi panik juga dikisahkan anggota Tim Reaksi Cepat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (TRC BNPB) Kabupaten Lombok Utara, Sauki. Ia mengisahkan masyarakat berduyun-duyun ke bukit begitu kabar tsunami beredar.

Sedangkan Andi Priatna, salah seorang warga Gili Trawangan mengatakan hal serupa. Warga dan turis melarikan diri ke atas Bukit karena takut ada potensi tsunami.

"Suasana langsung kacau. Semua warga dan turis langsung naik ke atas bukit," ujar Andi.

Andi menjelaskan saat terjadi gempa, banyak bangunan yang roboh. Selain itu, aliran listrik pun ikut terputus. Kondisi ini membuat para warga kian panik.

"Sampai saat ini, kami warga lokal dan wisatawan mancanegara masih bertahan di atas bukit," ungkap dia.


(wis)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER