Jakarta, CNN Indonesia -- Polisi menyebut rumah bakal caleg PDIP Kapitra Ampera sempat diamati beberapa menit sebelum terjadi pelemparan bom molotov Senin (6/8) malam.
Hal tersebut diketahui polisi dari pemeriksaan rekaman video pengawas (CCTV) di rumah Kapitra Ampera.
"CCTV masih kita dalami karena ada yang beberapa yang mengamati rumah itu, mengamati sampai dia melempar kan (molotov). Beberapa menit saja (diamati), dia (pelaku) pergi dulu lalu kembali lagi," ujar Kapolres Jakarta Selatan Kombes Pol Indra Jafar saat dikonfirmasi, Selasa (7/8).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Indra mengatakan sejauh ini terdapat empat orang yang terekam dalam rekaman CCTV tersebut. Namun dua orang diduga berperan sebagai pelaku pelemparan molotov.
Peristiwa pelemparan molotov terjadi sekitar pukul 19.10 WIB, Senin (6/8). Dua bom molotov pun dilempar ke garasi rumah Kapitra. Salah satu molotov tersebut pun pecah dan meledak.
Saat itu di rumah Kapitra hanya ada ibunya, Yosandra (51) dan Yanti (31). Keduanya pun mendengar suara pada garasi mobil rumah. Sementara itu Kapitra sedang menjalani shalat di masjid dekat rumahnya.
Pemeriksaan terhadap istri Kapitra, Yosandra Podang Handini dan asisten rumah tangganya, Yanti, juga akan kembali dilakukan hari ini.
Selain itu, sambung Indra, saat pemeriksaan terhadap Kapitra pihaknya mendapat keterangan pria yang berprofesi sebagai pengacara itu mengaku sering mendapatkan ancaman. Namun, Indra belum dapat merinci media apa saja yang kerap digunakan untuk mengancam Kapitra tersebut.
(kid)