Jakarta, CNN Indonesia -- Politikus PKS
Fahri Hamzah mengaku heran semua pihak memperdebatkan soal calon wakil presiden (cawapres) dalam
Pilpres 2019. Padahal, ia menilai posisi tersebut tidak startegis.
"Perlu orang tahu, cawapres itu embel-embel. Cawapres itu adalah ban serep," ujar Fahri di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (7/8).
Fahri mengatakan wapres adalah pembantu presiden dan tidak akan bekerja jika tidak diberi kewenangan oleh presiden.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia pun mencontohkan bagaimana Wapres Jusuf Kalla (JK) bekerja saat ini. Ia melihat JK tidak pernah membuat sebuah keputusan seperti yang dibuat oleh presiden.
"Mohon maaf kaya Pak JK, dalam lima tahun ini kan cuma dijadiin embel-embel aja. Tidak ada itu yang dia bisa eksekusi. Presidennya kemana, dia kemana," ujarnya.
Fahri menilai jabatan menteri justru menjadi jabatan strategis dalam pemerintahan. Menteri disebut portofolio dalam pemerintahan sebagaimana yang dimiliki oleh presiden. Anggaran menteri, tambah Fahri, juga disebut jauh lebih besar ketimbang wapres.
Oleh karena itu, ia meminta semua pihak mengalihkan perdebatan ke sosok capres. Posisi itu lebih krusial bagi sebuah pemerintahan ke depan.
"Wapres itu tidak ada gunanya, makanya kita jangan tertipu dengan wapresnya. Yang kita lihat presidennya," ujar Fahri.
Lebih dari itu, ia juga menilai para capres dalam Pilpres 2019 belum ada yang dapat meyakinkan dirinya, terutama dalam merubah nasib bangsa ke depan menjadi lebih baik.
"Harusnya kita tagih orang itu suruh bicara dari sekarang apa idenya," ujarnya.
(dal/sur)