Gerindra Bantah Sandi Bayar Mahar Rp500 Miliar ke PAN dan PKS

Abi Sarwanto | CNN Indonesia
Rabu, 08 Agu 2018 22:55 WIB
Ahmad Muzani membantah pernyataan politikus Partai Demokrat Andi Arief yang menyebutkan Sandiaga Uno membayar mahar Rp500 miliar ke PAN dan PKS.
Sekjen Partai Gerindra Achmad Muzani. (CNN Indonesia/Andry Novelino)
Jakarta, CNN Indonesia -- Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani membantah pernyataan politikus Partai Demokrat Andi Arief yang menyebutkan Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Sandiaga Uno membayar 'mahar' Rp500 miliar ke PAN dan PKS.

"Saya kira enggak benar," kata Muzani di Kertanegara, Jakarta, Rabu (8/8) malam.

Senada, Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta Muhammad Taufik juga membantah pernyataan Andi Arief yang disebutkan melalui akun Twitter @AndiArief_.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Enggak lah, enggak ada," kata Taufik terpisah.
Secara terpisah, Andi Arief dalam pesan singkatnya kepada wartawan mengatakan bahwa Ketua Partai Gerindra Prabowo Subianto di luar dugaan mementingkan uang ketimbang jalan perjuangan yang benar.

"Sandi Uno yang sanggup membayar PAN dan PKS masing-masing Rp500 M menjadi pilihannya untuk cawapres. Benar-benar jenderal di luar dugaan," kata Andi.

Andi mengatakan Prabowo baru tadi malam datang dengan semangat perjuangan. Namun, hanya hitungan jam Prabowo disebut beribah sikap karena uang.

"Besar kemungkinan kami akan tinggallkan koalisi kardus ini. Lebih baik kami konsentrasi pada pencalegan ketimbang masuk lumpur politik PAN PKS dan Gerindra," katanya.

Selain itu, Andi juga mengistilahkan pengaturan skor yang dilakukan Prabowo dan Sandiaga.

"Dugaan kami Sandi Uno dan Prabowo terlibat pengaturan skor dalam pertandingan dengan Jokowi," katanya. "Partai Demokrat tidak alami kecocokan karena Prabowo dalam menentukan cawapresnya dengan menunjuk orang yang mampu membayar PKS dan PAN. Ini bukan DNA kami."

Andi Arief melalui akun twitternya @AndiArief_, menuliskan soal batalnya pertemuan antara SBY dengan Prabowo yang dijadwalkan akan dilangsungkan di kediaman SBY di bilangan Kuningan, Jakarta, batal dilakukan.

Menurut Andi, Demokrat menolak kehadiran Prabowo.

"Prabowo ternyata kardus, malam ini kami menolak kedatangannya ke kuningan. Bahkan keinginan dia menjelaskan lewat surat sudah tak perlu lagi. Prabowo lebih menghargai uang ketimbang perjuangan. Jendral kardus," tulis Andi Arief melalui akun twitter @AndiArief_, Kamis (8/8).
(ugo)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER