Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengaku tahu persis perihal dicalonkannya Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno menjadi cawapres pendamping Prabowo Subianto.
"Tapi kalau saya ditanya apakah tahu, saya tahu, saya tahu persis," kata Anies di Balai Kota Jakarta, Kamis (9/8).
Namun Anies enggan menceritakannya secara rinci. Ia menyebut akan menceritakan secara utuh jika nanti semua proses sudah diselesaikan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Nanti dah ini biar diselesaikan semuanya, nanti saya baru bercerita, sekarang sedang ada proses saya tidak ingin ikut komentar. Sampai semuanya selesai, baru saya bicara," tuturnya.
Saat ditanya lebih lanjut oleh awak media, apakah dirinya siap jika nantinya benar ditinggal oleh Sandi, Anies juga masih enggan memberikan komentar.
"Kita lihat aja nanti," kata Anies.
Di sisi lain, Anies mengamini pernyataan Fadli Zon yang menyatakan dirinya meminta izin kepada Prabowo untuk tidak menanggalkan jabatan gubernur DKI.
 Sandiaga Uno disebut bakal maju sebagai cawapres Prabowo. (Foto: Dok. Tim Komunikasi Anies-Sandi) |
Apalagi, kata Anies, dia sudah berkali-kali menyampaikan dirinya akan fokus mengurus Jakarta.
"Saya selalu mengatakan saya ini bertugas di Jakarta, karena itu saya sekarang mengerjakan tugas di Jakarta," ujarnya.
Kendati demikian, Anies tak menampik jika selama ini memang banyak tawaran yang diberikan padanya untuk mencalonkan diri pada Pilpres 2019.
"Tawaran banyak, tapi saya katakan pada semuanya sata ceritakan ketika semuanya selesai," ucap Anies.
Sandi sebelumnya disebut telah memberi mahar sebesar Rp500 miliar ke PKS dan PAN untuk bisa maju sebagai cawapres pendamping Prabowo. Elite Demokrat Andi Arief melabeli Prabowo sebagai 'Jenderal Kardus' gara-gara mahar Sandi tersebut.
(gil)