Jakarta, CNN Indonesia -- Partai Kebangkitan Bangsa selesai menggelar musyarawah pimpinan nasional menyikapi konstelasi politik jelang pendaftaran bakal calon presiden dan wakil presiden yang berakhir esok hari.
Ketua DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Ida Fauziyah mengatakan, ada tiga opsi sebagai hasil keputusan Muspimnas. Salah satunya Dewan Pengurus Wilayah PKB mengusulkan duet Ketua PKB Muhaimin Iskandar dengan mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo.
"Yang tidak kalah kuat juga, menghendaki Cak Imin menjadi pasangan Gatot Nurmantyo. Saya tidak sebut berapa banyak yang menghendaki itu," kata Ida kepada wartawan usai Muspimnas di Jakarta, Kamis (9/8).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Fauziyah melanjutkan suara lain dari DPW PKB adalah tetap menginginkan Cak Imin menjadi cawapres Jokowi. Sementara aspirasi lain adalah menghendaki PKB tetap mendukung Jokowi. "Siapapun calon wakil presidennya," ujar Ida.
Muspimnas mencoba menjembatani tiga aspirasi dari DPW tersebut. Namun kata Ida, tidak ada kesepakatan final di antara DPW. Muspimnas akhirnya menyepakati menyerahkan sepenuhnya sikap politik PKB kepada DPP.
Untuk mewujudkan opsi Gatot-Cak Imin, PKB butuh memenuhi
presidential treshold atau syarat ambang batas presiden.
Pasal 222 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum mengatur ambang batas pencalonan presiden sebesar 20% kursi DPR atau 25% suara sah nasional.
PKB saat ini hanya memiliki 47 kursi DPR atau 9,04 persen. Pada Pemilu 2014, PKB tak meraih 25 persen suara sah nasional.
Dengan perolehan suara itu PKB wajib berkoalisi dengan partai lain untuk memenuhi aturan
presidential treshold.
Di sisi lain, sampai saat ini pun PKB belum menyatakan keluar dari partai koalisi Jokowi yang kemungkinan besar akan memilih Mahfud MD sebagai cawapresnya.
(wis/sur)