Relawan Sebut Sudah Hafal 'Penyerang' Jokowi di Medsos

Mesha Mediani | CNN Indonesia
Rabu, 08 Agu 2018 04:35 WIB
Relawan Joko Widodo tak ambil pusing atas serangan ujaran kebencian yang diutarakan kepada calon presiden (capres) petahana tersebut.
Spanduk #2019TetapJokowi terbentang pada Rapat Umum Relawan Jokowi yang berlangsung di Sentul International Convention Center, Bogor, Sabtu (4/8).(Foto: CNN Indonesia/Dhio Faiz)
Jakarta, CNN Indonesia -- Relawan Joko Widodo tak ambil pusing atas serangan ujaran kebencian yang diutarakan kepada calon presiden (capres) petahana tersebut. Terlebih, usai Jokowi mencantumkan kata 'berantem' pada orasinya di Rapat Umum Relawan Jokowi di Sentul Convention Center, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (4/8) lalu.

Menurut Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Projo Budi Arie Setiadi, 'penyerang' Jokowi di media sosial (medsos) umumnya adalah orang-orang yang sama.

"Namanya usaha (memecah belah) boleh saja, kan orangnya itu-itu saja. Yang nyerang kan kita tahu, yang nyebarin di medsos itu-itu saja, yang komentar itu-itu saja. Sudah tahu, sudah hafal," kata Budi di Jakarta, Selasa (7/8).
Menurut Budi, Relawan Jokowi akan terus bersatu, tinggi solidaritas, dan militan menghadapi Pemilihan Presiden 2019. Relawan Jokowi juga senantiasa mendukung jagoannya itu dengan siapapun cawapres pilihannya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"(Sikap) kita sama seperti koalisi partai, relawan juga menyerahkan cawapres kepada Pak Jokowi. Siapapun cawapresnya kami terima dengan lapang dada," kata Ketua Umum Sekretariat Nasional (Seknas) Jokowi Muhammad Yamin pada kesempatan yang sama.

Relawan Jokowi pun berharap kontroversi pascapenyelengaraan Rapat Akbar di Sentul kemarin segera dihentikan.

Menurut Budi, masih banyak hal lain yang perlu diperdebatkan dengan tajam, seperti pembangunan ekonomi dan kebijakan pengentasan kemiskinan.

Dalam pidatonya di hadapan relawan di Sentul, Jokowi meminta kepada relawannya agar tidak gentar melawan jika ada yang mengajak berkelahi.
"Jangan membangun permusuhan, jangan membangun ujaran-ujaran kebencian, jangan membangun fitnah-fitnah. Tidak usah suka mencela, tidak usah suka menjelekkan orang lain. Tapi kalau diajak berantem juga berani," kat Jokowi.

Pernyataan itupun menuai kecaman dari banyak pihak, khususnya oposisi. Misalnya, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Ferry Juliantono yang menilai orasi itu meresahkan masyarakat.

"Membuat keresahan yang menjurus pada penggunaan kekerasan," ujar Ferry saat dihubungi CNNIndonesia.com, Minggu (5/7). (age/age)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER