Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar menilai pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin bakal kebal terhadap tudingan islamofobia atau ketakutan terhadap Islam di
Pemilu 2019.
"Insyaallah akan teratasi, sudah tidak ada lagi dikotomi Pak Jokowi dan non-Pak Jokowi dianggap kurang Islami dan sudah terselesaikan," ucap dia, yang akrab dipanggil Cak Imin, di kantor DPP PKB, Jakarta, Kamis (9/8).
Dia menggarisbawahi bahwa Ma'ruf adalah pimpinan tertinggi, yakni Rais Aam Nahdlatul Ulama (NU), ormas Islam terbesar di Indonesia. Diketahui, Ma'ruf juga menjabat sebagai Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Senada, Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj menilai pasangan Jokowi-Ma'ruf adalah pasangan nasionalis-religius yang sebenarnya dan sesuai dengan kebutuhan Indonesia.
 Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, di Jakarta, Jumat (11/5). ( CNN Indonesia/Abi Sarwanto) |
Ia yakin bahwa keduanya dapat mematahkan teori akademisi Samuel Huntington yang menyatakan bahwa benturan identitas budaya dengan agama bakal menjadi sumber konflik di dunia pasca Perang Dingin.
"Bahkan dunia membutuhkan Islam Indonesia yang akan menepis teori Samuel Huntington [bahwa] bakal ada benturan agama dan budaya," kata Said.
Ma'ruf sendiri enggan menduga-duga apakah dirinya dan Jokowi bakal diserang dengan isu agama pada Pilpres 2019 mendatang. Yang terpenting, kata dia, adalah membangun sinergi di seluruh lapisan masyarakat.
Terlebih, Indonesia sudah punya landasan yang kuat berupa Pancasila dan UUD 1945 yang menghendaki seluruh rakyat Indonesia bersatu dalam perbedaan.
 Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj, 2015. ( Adhi Wicaksono) |
"Kita sudah sepakat untuk berdampingan secara damai," tandas Ma'ruf.
Sebelumnya, Jokowi memutuskan untuk memilih Ma'ruf Amin sebagai cawapresnya. Jokowi sendiri berulangkali diserang dengan isu kriminalisasi ulama, keturunan PKI, antek asing, antek Aseng, hingga ketakutan terhadap kebangkutan Islam.
Tonton juga video: Di Balik Layar Ma'ruf Amin Jadi Cawapres Jokowi[Gambas:Video CNN] (arh/gil)