Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Joko Widodo alias Jokowi dan Ketua Umum MUI Ma'ruf Amin menyatakan bahwa target dari pemerintahannya jika terpilih adalah memperbaiki ekonomi Indonesia dengan melanjutkan program-program yang berpihak kepada masyarakat pinggiran.
Diharapkan, upaya ini juga akan dirasakan oleh kelompok 40 persen masyarakat dengan tingkat ekonomi terbawah atau
the bottom forty di Tanah Air.
"Bersama Ma'ruf saya ingin
istiqomah wujudkan Indonesia berdaulat, mandiri, dan berkepribadian. Kita ingin meneruskan perjuangan empat tahun lalu agar warga di perbatasan, pulau terluar dan daerah terbelakang merasakan pembangunan," tutur Jokowi di Gedung Joang 45, Jakarta, Jumat (10/8).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sehingga 40 persen masyarakat terbawah merasakannya," ia menambahkan.
Jokowi yakin hal itu bisa tercapai karena Ma'ruf memiliki latar belakang sebagai ekonom syariah. Ia menyebut latar belakang itu mampu mempersempit kesenjangan ekonomi umat di seluruh tanah air.
 Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Jakarta, Senin, 30 Juli. ( CNN Indonesia/Safir Makki) |
Mantan Walikota Solo itu menerangkan, jika terpilih untuk periode kedua, ia akan melanjutkan pemerataan pembangunan dan kedaulatan negara.
Dia juga menggarisbawahi bahwa periode pertama pemerintahannya sukses menunjukkan kedaulatan negara. Buktinya, penguasaan Blok Rokan, Blok Mahakam, hingga saham Freeport oleh negara.
"Kita ingin sebesar-besarnya digunakan untuk kemakmuran rakyat Indonesia," ujar Jokowi.
Diketahui, 40 persen penduduk golongan bawah atau
bottom forty pernah disinggung oleh mantan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) saat bicara soal kemiskinan beberapa waktu lalu.
Istilah yang dipakai oleh Bank Dunia itu ada di negara berkembang yang pendapatan per kapitanya belum tinggi. Golongan tersebut adalah kaum sangat miskin, miskin, dan di atas miskin.
SBY menaksir
bottom forty mencapai 100 juta orang di Indonesia. Kepala Biro Komunikasi Kementerian Keuangan Nufransa Wira Sakti menepis perhitungan kemiskinan yang ditaksir SBY.
(arh/gil)