Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur DKI Jakarta
Anies Baswedan masih enggan membicarakan wakil gubernur pengganti Sandiaga Uno usai maju sebagai calon wakil presiden mendampingi Prabowo Subianto di Pilpres 2019.
Anies mengaku belum menetapkan kriteria khusus terkait cawapres idealnya. "Kalau ini masa
Iddah nih. Masa tunggu dulu. Jadi kita lihat dulu, baru nanti dibicarakan," kata Anies di kawasan Monas, Jakarta, Sabtu (11/8).
Iddah sendiri secara umum adalah waktu tunggu dalam jangka masa tertentu saat terjadi perceraian, sebelum berpasangan kembali.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Anies pun mengaku belum ada pembicaraan soal cawagub pengganti dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Gerindra. Pasalnya, keputusan mencari pengganti Sandi ada di tangan partai pengusungnya saat Pilkada 2017.
Ketentuan itu tertuang dalam ketentuan Pasal 176 Undang-undang Nomor 10 Tahun 2016 tentang Pemilihan Kepala Daerah. "Belum ada. Sama sekali belum ada. Nanti kalau saya sudah sebut, teman-teman kekurangan berita lagi," ujar Anies.
Hingga saat ini, ada dua nama yang digaungkan maju sebagai wagub pengganti Sandi. Mereka ialah Ketua DPD DKI Jakarta Gerindra sekaligus Wakil Ketua DPRD DKI Muhamad Taufik, serta Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera.
Disinggung soal itu, Anies tetap bungkam.
"Nanti saja, cukup. Jadi Anda bisa spekulasi terus. Nanti kalau sudah ada nama, Anda enggak bisa nulis (berita) lagi," ujar Anies seraya berkelakar dengan wartawan.
Pada Jumat, Presiden PKS Sohibul Iman mengklaim Gerindra memberikan hak prioritas kepada PKS untuk mengisi wagub yang ditinggalkan Sandi. Menurut Sohibul, Gerindra menyerahkan posisi Wagub DKI Jakarta ke PKS lantaran legawa memberikan posisi cawapres kepada Sandi.
(asa)